Shalat Jumat di Masjidil Haram di Bulan Ranadhan Meluap Sampai Radius 2 Km

oleh

INDONNESIANEWS (Makkah)-Pelaksanaan sholat Jum’at di Masjidi lHaram selama Ramadhan bisa meluap sampai radius 2 km dari pelataran masjid.

Oleh karena itu para jamaah umroh orogram Ramadgan bila sudah tiba di Mekkah dan ingin mengikuti shalat Jumat di dalam Masjidil Haram, para jamaah hendaknya dua atau 3 jam sebelum waktu shalat jumat tiba harus sudah berada di Masjidil Haram.

” Hal iIni penting untuk dikerahui agar jamaah bisa shalat dan mendengarkan khotbah secara khusuk di Masjidil Haram” kata Usradz Muhammad Yasir seirang muthowif yang membersamai jamaah umroh Sa’i Tours di Makkah, Jumat ( 14/3/2025 ).

Menurutnya jika datang mepet bisa-bisa akan shalat di pelataran dengan panas terik matahari yang menyengat, bahkan kalau musim haji atau bulan Ramadhan seoerti saat ini sebaiknya jamaah datang lebih awal.

“Paling tidak dua atau 3 jam sebelum shalat jumat di mulai, ya sekitar pukul 09.00 – 10.00 waktu Arab,” kata Ustadz Muhammad Yasir mukimin Indonesia yang sudah lama tinggal di Mekkah ini.

Menurutnya bila terlalu mepet datang ke Masjidil Haram menjelang shalat Jumat tiba, maka risikonya akan shalat di tempat yang panas. Bukan hanya itu, bila ini terjadi menjelang puncak haji atau umroh di bulan Ramadhan seoerti sekarang ini maka bisa shalat di jalanan yang ada di sekitar masjid tersebut.

Dia menyarankan, bila benar-benar tidak bisa datang lebih awal, maka sebaiknya jamaah umroh melakukan shalat Jumat di masjid yang berada di sekitar tempat pemondokannya atau di hotel masing-masing.

“Kalau shalat ke Masjidil Haram menjelang puncak haji atau saat umroh di bulan Ramadhan itu memang banyak tantangan. Apalagi saat itu juga lalu lintas di sekitar Masjidil Haram sangat padat,” ujarnya lagi.

Bagi para jamaah umroh asal Indonesia diharapkan juga tidak perlu merasa khawatir mengenai ketersedian sarana masjid di Makkah selain Masjidil Haram. Di setiap kampung dipastian akan ditemukan banyak masjid, baik yang besar maupun masjid yang ukurannya kecil.

“Tak perlu khawatir. Jadi carilah antisipasi kalau sampai tak bisa shalat di Masjidil Haram. Dan kalau ingin pergi ke sana jangan lupa bawa payung dan air untuk sejedar membasahi kepala saat puasa Ramadhan. Sebab, memang sangat panas bila sampai shalat di luar masjid,” katanya.

Yang penting lagi, jangan lupa bawa sajadah. Ini penting untuk mengantisipasi bila tidak bisa shalat di dalam masjid. Sebab, menjadi hal yang lazim bila pada waktu puncak haji dan musim umroh di bukan Ramadhan, jamaah shalat Jumat di Masjidil Haram meluber sampai jauh ke jalanan. Bahkan, bisa sampai radius 2.000 meter dari pelataran masjid. Lorong-lorong jalan ke arah Misfalah misalnya akan dipadati jamaah yang ikut sholat Jumat mengikuti imam di Masjidil Haram. (*/Oe)

No More Posts Available.

No more pages to load.