oleh

Meriah Kirab Gunungan Apem Yaa-Qowiyyu Jelang Puncak Tradisi Yaa-Qoowiyyu di Komplek Makam Kyai Gribig

INDONNESIANEWS (Klaten)–Menjelang puncak tradisi sebar apem Yaa-Qowiyyu, di komplek makam Kyai Gribig, Jatinom Klaten, 2 gunungan kue apem Yaa-Qowiyyu di Kirab dari halaman Kecamatan Jatinom hingga Masjid Besar, Kamis (31-8-2023) siang.

Sebelum diberangkatkan, sejumlah peserta terlebih dahulu melakukan Performance atau untuk kebolehannya di hadapan Forkopimcam Jatinom dan tamu undangan, halaman Kecamatan Jatinom.

Menjelang dimulainya Kirab, 2 buah gunungan apem yang dibawa sejumlah peserta kirab tiba dihalaman Kecamatan Jatinom. 2 gunungan tersebut kemudian diletakkan di sisi utara atau tepat depan Forkopimcam.

Kegiatan dimulai pukul 14.45 WIB, ditandai dengan penyerahan wadah berisi kue apem sumbangan dari keluarga Jumiono dan PSHT kepada Plt Camat Jatinom Agus Sunyata.

Kirab gunungan apem Yaa-Qowiyyu dimulai dari barisan Paskibraka, lalu di susul 2 gunungan apem dan peserta pembawa wadah berisi apem. Selanjutnya barisan Forkopimcam dan Kades Sekecamatan Jatinom.

Kirab tersebut berlangsung cukup meriah. Animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan kegiatan tahunan tersebut dengan memenuhi sepanjang jalan yang dilalui peserta kirab. Mereka terlihat mengabadikan momen dengan kamera hp masing-masing.

Rute kirab gunungan sendiri dari halaman Kecamatan Jatinom, kemudian menuju Masjid besar kompleks makam kyai Gribig yang berjarak sekitar 1,5 km. Di masjid tersebut 2 gunungan diletakkan untuk di doakan oleh para alim dan pemuka agama Islam, untuk kemudian diinapkan hingga puncak tradisi sebar apem

Puncak tradisi sebar apem Yaqqowiyu akan digelar usai sholat Jumat (1-9-2023) hari ini. Akan hadir di acara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani.

Yaqowiyu merupakan sebuah tradisi yang kali pertama diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig.

Ki Ageng Gribig adalah ulama besar di daerah Klaten dan sekitarnya yang berperan menyebarkan Islam.

Tradisi Yaqowiyu bermula ketika Ki Ageng Gribig pulang dari menunaikan ibadah Haji.

Ki Ageng Gribig membawa oleh-oleh berupa kue apem dan akan dibagikan kepada saudara, murid, dan tetangganya.

Namun, oleh-oleh yang dibawa Ki Ageng Gribig tidak cukup, ia kemudian meminta keluarganya untuk membuat kue apem untuk dibagikan.

Sejak 1589 Masehi atau 1511 Saka, Ki Ageng Gribig selalu membagi-bagikan apem kepada orang-orang di sekitarnya.(Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *