Meriah Kirab Budaya HUT ke-93 Pakoso Keraton Surakarta, Diikuti Keraton/Kerajaan di Nusantara

oleh

INDONNESIANEWS (Solo)–Keraton Kasunanan Surakarta, menggelar Kirab budaya memperingati hari ulang tahun ke-93 Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso), Sabtu (14-12-2024).

Menariknya kirab budaya itu tidak hanya diikuti abdi dalem Keraton Surakarta, tetapi ribuan abdi dalem dari berbagai keraton/kerajaan di Nusantara asal Berbagai propinsi di tamah air

Kirab budaya dibuka Pengageng Keraton Solo, GRay Koes Moertiyah atau Gusti Moeng dengan kibaran bendera dari stadion Sriwedari Solo. Dari tempat itu abdi dalem peserta kirab dari berbagai keraton/kerajaan di Nusantara, berjalan melalui Jalan Slamet Riyadi Solo, menuju Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, yang berjarak sekira 2 kilometer.

Kirab tersebut terasa istimewa sebab ada sejumlah abdi dalem selain dar keraton Solo, Dari keraton/kerajaan Nusantara yang ikut serta dalam kirab diantaranya dari Kepaksian Sekala Brak Lampung Barat,
Kerajaan Muna Sulawesi Tenggara,, Keraton Kaprabonan Cirebon dan lainnya.

Keraton/Kerajaan saat Kirab budaya mengenakan pakaian adat masing-masing. Termasuk membawa pasukan atau prajurit dengan dilengkapi senjata seperti tombak, panah, pedang, tameng dan lainnya.

Kerabat Keraton Surakarta, dari dewan adat yang juga Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), KP Eddy Wirabhumi mengatakan kirab budaya yang digelar merupakan bagian dari perayaan hari ulang tahun ke-93 Paguyuban Kawula Keraton Surakarta atau Pokoso.

Kirab budaya itu kata dia juga merupakan bagian dari Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara atau FSBKN 2024. Dimana FSBKN berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (14-15/12/2024). “Kegiatan ini merupakan bagian dari FSBKN 2024 selama 2 hari,” ujarnya.

Hari pertama tambah dia dimulai dengan kirab budaya. Lalu dilanjutkan dengan penampilan dari berbagai kontingen kerajaan dan cabang Pokoso di Pagelaran Keraton Solo. Dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Hari kedua Minggu, kegiatan akan dilanjutkan seminar nasional di UNS Tower yang dihadiri tamu kerajaan dan akademisi. Seminar tersebut membahas tentang posisi dan peran kerajaan yang ada di Nusantara saat ini. “Dan siang harinya dilanjutkan dengan Musyawarah Agung MAKN yang dihadiri 54 kerajaan,” tuturnya.

Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB masih ada pertunjukan seni budaya di Pagelaran Keraton Solo. Kemudian pada malam hari acara bakal ditutup dengan penyerahan pataka, peluncuran kembang api, dan pentas seni budaya.

Berkumpulnya kerajaan yang tergabung dalam MAKN itu kata Eddy lagi menjadi momentum untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah yang baru. Terlebih saat ini sudah ada kementerian baru yang secara khusus mengurus bidang kebudayaan.

“Kebetulan saat ini ada Kementrian Kebudayaan di pemerintahan yang baru, dan kami keraton-keraton se-Nusantara ingin mendapatkan penjelasan arah dan kebijakan dalam strategi pelestarian-pengembangan adat/kebudayaan seluruh Nusantara,” kata dia.

Kata Edy kerajaan-kerajaan yang ada masih aktif di Indonesia saat ini memiliki peran untuk mengembangkan kebudayaan dan turut berperan melestarikan tradisi masing-masing. “Kerajaan-kerajaan yang ada masih aktif untuk mengembangkan dan melestarikan budaya di tanah air,” tegasnya. (Oe)

No More Posts Available.

No more pages to load.