oleh

Melalui Musda PDM Anwar Sholeh dan Rokhani Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Periode 2022-2027

INDONNESIANEWS (Solo)–Sebanyak 13 formatur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta terpilih menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta dalam Musyawarah Daerah (Musda) di Balai Muhammadiyah Solo, Sabtu (20-5-2023) kemarin.

Sebanyak 13 formatur terpilih tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk memilih Anwar Sholeh sebagai ketua PDM Solo, didampingi Rokhani sebagai sekretaris. Keduanya dipilih untuk periode 2022-2027.
Sholeh

Karena berdasarkan kesepakatan itulah sehingga memutuskan Anwar Sholeh dan Rokhani yang bukan pemilik suara terbanyak terpilih sebagai ketua dan sekretaris.

Berikut hasil lengkap pemilihan suara :

1. Joko Riyanto (145 suara), 2. Subari 139, 3. Moh. Ali 132, 4. Rohani 129, 5. Anwar Sholeh 125, 6. Sofyan Anif 117, 7. Syamsudin 117, 8. Sumanto 116, 9. Ahmad Sukidi 90, 10. Bagus Sukatno 85, 11. Azhari 84, 12. Suyanto 82 dan 13. Moh. Da’i 81.

Ketua PDM Solo terpilih. Anwar Sholeh, mengatakan prosesi pemilihan formatur dan ketua merupakan mekanisme yang harus dilalui.

Dia mengatakan prioritasnya kedepan meningkatkan kualitas dan kuantitas Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta mutu sumber daya manusia yang ada di tubuh organisasi.

“Sekolah Muhammadiyah ini bisa lebih maju, kemudian masalah kesehatan melalui rumah sakit yang kita kelola bisa lebih baik,” kata dia.

Selain itu dia akan memfokuskan pada ekonomi umat. Anwar menyebut perlu adanya peningkatan kesejahteraan hidup warga Muhammadiyah.

“Nanti coba kita bahas di majelis yang ada. Begitu kira-kira pemikiran global kami, konkretnya nanti kita bahas lebih lanjut,” kata dia.

Sementar itu, Ketua Musyawarah sekaligus Sekretaris PDM Solo, Rokhani mengatakan secara teknis 13 formatur yang terpilih menentukan ketua PDM Solo dengan cara musyawarah. “Biasanya memang suara terbanyak itu yang menjadi ketua, tapi tidak mesti harus seperti itu,” kata Rokhani.

Dia mengatakan proses pemilihan Ketua PDM Solo berbasis musyawarah dan tidak dilakukan dengan sistem voting. Dia bercerita banyak pengalaman di Muhammadiyah yang bahkan mendapat suara terbanyak tapi tidak mau menjadi ketua.

“Maka masih sangat dinamis. Di muhammadiyah kan memang kolektif kolegia, jadi semuanya didasarkan dengan musyawarah,” kata dia.

Sementara itu Ketua Pimpinan Majelis PKU Muhammadiyah Solo Prof Muhammad Dai mengatakan prioritas program kerja Majelis PKU khususnya yang ada di kota Solo ini ada dua yakni mengatasi tantangan yang tidak ringan, maka program kerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Solo kedepan harus mengakomodasi bagaimana tentang RS PKU Muhammadiyah Solo. “Ini merupakan keputusan strategis kedepan mempunyai program yang memiliki dakwah terutama untuk meningkatkan dakwah Muhammadiyah,” tandasnya.

Salah satunya meningkatkan kader-kader Muhammadiyah, kedua, kata Prof Dai, adalah kaderisasi. Selanjutnya ranting dan masjid-masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah sebagai media dakwah kedepan. “Terutama ranting dan cabang perlu didorong lagi,” tandas Prof Dai.

Sementara seorang peserta yang merupakan politikus dan Bacaleg DPR-RI PAN Umar Hasyim menilai positif atas terpilihnya Anwar Sholeh.

“Bagus artinya Kiai Anwar cukup bagus karena sudah selesai dengan urusan pribadi (pekerjaan-red). Sehingga bisa konsentrasi dalam mengurus PDM Muhammadiyah Kota Surakarta,” ujarnya.

Kiai Anwar Sholeh tambah sendiri tambah Umar Hasyim pernah terpilih sebagai pimpinan PDM Muhammadiyah Kota Surakarta namun karena pekerjaan di luar daerah sehingga tidak bisa konsentrasi dalam mengurus organisasi. “Sekarangkab beliau sudah purna sehingga bisa konsentrasi mengurus PDM Muhammadiyah, Solo,” paparnya.

Sementara itu dihari sama ditempat terpisah terpilih 7 peserta sebagai formatur dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpnan Daerah ‘Aisyiyah kota Solo periode Muktamar ke 48 di Gedung ‘Aisyiyah kota Solo. 7 Formatur tersebut : 1.Dra.Hj.Elly Ellyun MPd; 2.Dr.Hj.Mahasri Shobahiya; 3/ Hj.Nurroni MPd 4.Hj.Hindun Zulaikha; 5.Dr.Hj.Mulyaningsih; 6.Hj.S.Indriyani Dian SH MSi dan 7; Hj.Nurhayati Soeryono SE.

Sementara itu, Hj. Siti Maesaroh, S.Ag mengatakan tema kali ini yang diketengahkan adalah Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.

“Pelaksanaannya adalah selama satu hari yakni 20 Mei 2023,” ujarnya.

Terwujudnya langkah-langkah strategis ‘Aisyiyah dan mengembangkan dinamika gerakan perempuan Muslim Indonesia untuk mencerahkan peradaban bangsa. “Dirumuskan program-program kerja untuk 5 tahun kedepan secara berkesinambungan. (*/Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *