INDONNESIANEWS (Klaten)–Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten dan PDUI Komisariat Klaten Klaten, Masa Bhakti 2024-2027, dilantik, di Aula Hotel Tjokro, Klaten, Sabtu (11-1-2025).
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Webinar dengan tema “Innovation And Best Practice”, yang menghadirkan pemateri Dr. Limawan Budiwibowo, M. Kes., Dr. dr. Sholahuddin Rhatomy. Sp.OT (K) Hip-KNEE, serta Dr. Abdullah Al Hazmy. M.Or., M.Ked.Klin., Sp.KFR.AIFO-K, dengan moderator dr. Anggraini Respati S, S.pn
Hadir dalam kegiatan pertemuan ini Perwakilan Bupati Klaten, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, wakil ketua IDI Jawa Tengah, perwakilan PDUI Jawa Tengah, Ketua IDI Cabang Klaten, Ketua PDUI Komisariat Klaten, Ketua Organisasi Profesi se- Kabupaten Klaten, Ketua IDI Cabang Soloraya dan lainnya
Pelantikan Ketua IDI Klaten, dr. Ahyar Arifin dan pengurus IDI Klaten Periode 2024-2027, dilakukan oleh Wakil ketua IDI cabang Jawa Tengah, Dr.dr. Hery Djagat Purnomo, Sp.PD., K-GEH.
Setelah itu dilanjutkan dengan pelantikan pengurus PDUI Komisariat Klaten Periode 2024-2027. Ketua PDUI Komisariat Klaten, yang baru yakni dr. Anggi Markoco.
Dalam sambutan ketua IDI cabang Jateng yang diwakili Dr.dr. Hery Drajat Purnomo, Sp.PD, K-GEH, mengatakan kebangkitan Indonesia dipimpin seorang dokter, yang tergabung dalam organisasi Boedi Oetomo
“Dari nafas selalu untuk pergerakan, untuk memperbaharui nasib bangsa dan negara ini khususnya dibidang kesehatan elemen dokter bersama organisasinya ini sudah mencatatkan sejarahnya yang panjang,” ujarnya.
Oleh karena itu tambah dia IDI tidak boleh abai, tidak boleh merasa tidak berdaya dengan adanya sistem yang baru. “Justru sistem yang baru ini harus menjadi peluang kita untuk Change, untuk berubah, untuk adaptif dan untuk progresif,” tuturnya.
Masalah kesehatan kata Dr.dr Hery Drajat Purnomo, masih menjadi persoalan besar bangsa Indonesia. Kalau melihat data di WHO yang telah dirilis tahun 2021, 10 penyakit terbesar penyebab kematian di Indonesia, nomor 1 adalah Covid. “Karena waktu itu ada pandemi Covid 19. Dan jangan lupa bahwa para dokter para tenaga kesehatan menyumbangkan, mengorbankan jumlah yang tidak sedikit kepada masyarakat. Ini yang menjadi inspirasi kita bahwa tenaga kesehatan adalah lini pertama bangsa,” paparnya.
Penyakit penyebab kematian 2 adalah stroke. Angkanya 140,8 juta, ketiga IHD 90,4 juta, ke empat tuberkulosis. “Penyakit yang sejak saya sekolah, mungkin bapak ibu para senior juga sekolah hari ini masih menjadi problem kita, masih menjadi problem Indonesia bahkan nomor,” ujar dia.
Penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia nomor 5 yakni sirosis, penyakit hati kronik, ke 6 paru, nomor 7 diabetes melitus, nomor 8, hipertensi hardiaia dan nomor 10 penyakit ginjal.
“Jadi kalau kita melihat 10 Penyakit penyebab kematian tertinggi saat ini yang di rilis WHO rapot kita di depan WHO dimata dunia 52% adalah non comunicable deases atau bukan penyakit menular,” kata dia.
Kareha itu ujar dr Hery Drajat Purnomo, mudah-mudahan ini menjadi cambuk IDI, menjadi challenger (tantangan) IDI kedepan bagaimana mengembangkan perannya didalam ikuti mengatasi persoalan Bangsa. “Oleh karena itu dokter yang telah dihimpun didalam wadah besar IDI mari kita tetap kompak, mari kita tetap solid satu IDI,” tegasnya.
Sementara Bupati Klaten dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten dr. Anggit Budiarto mengatakan IDI Klaten sebagai sebuah organisasi profesi dokter diharapkan bisa membimbing dan membina anggotanya sehingga mutu dan pelayanan dokter dapat di pertanggung jawabkan, termasuk mengenalkan, mensosialisasikan dalam mentransformasikan kesehatan dengan memanfaatkan tekhnologi digital, cukup banyak platform aplikasi digital termasuk untuk pembinaan perizinan dan akreditasi.
Diharapkan IDI harus bisa memastikan bahwa benar benar para Dokter yang bersertifikat memiliki kemampuan dan mampu melakukan praktek profesi sesuai kompetensi dan bidang keahliannya, dan mungkin kedepan bisa di berikan surat keterangan atau bukti lain yang bisa didiskusikan lebih lanjut dengan dinas kesehatan.
*Saya berpesan pada seluruh anggota yang sudah dilantik maupun baru saja dilantik beserta pengurus kedepan untuk bisa bekerja dengan sepenuh hati dan didukung dengan dedikasi yang tinggi dalam profesionalitas kerja dalam bermitra dengan pemerintah, berupaya mengembangkan diri, meningkatkan kapasitas dalam mewujudkan mutu dan layanan serta memberikan manfaat dan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di kabupaten Klaten, yang kita cintai bagaimana peran IDI dan Dinas Kesehatan juga organisasi kesehatan dan profesi serta sejawat lainnya bisa menekan angka stunting serta menyelenggarakan program prioritas lainnya yang sejalan dalam upaya meningkatkan usia dan derajat hidup masyarakat,” ujarnya. (Oe)