INDONNESIANEWS (Solo)–SDIT Ar-Risalah Surakarta gelar Wisuda Tahfidz Angkatan 10 di Ballroom Hotel Multazam, Kartasura, Sabtu (18-5-2024).
Wisuda Tahfidz ini bertujuan untuk mensyi’arkan Al Qur’an di akhir zaman ini, mengajak seluruh civitas SDIT Ar-Risalah Surakarta bahwa hidup dengan Al Qur’an akan membawa banyak kebaikan, sesuai tema wisuda kali ini “Berbekal Al Qur’an Menorehkan Jejak-Jejak Kebaikan”
Dari 375 pendaftar, terpilihlah 248 anak, 168 wisudawati dan 80 wisudawan yang lolos sampai tahap akhir. Maasya Allah. Baarakallahu fiikum.
Acara dibuka oleh MC, Ustadz Fahd Sabilillah, S.Pd.I dan Ustadz Ihsan Hidayat, S.Pd. Kemudian dilanjutkan tilawah oleh ananda Afaizi Abdullah. Kemudian sambutan oleh Ketua Panitia, Ustadz Nasrul Haq At-Taufiq, S.Pd.I, sambutan Kepala Sekolah Ustadz Sudrajat, S.T., M.Pd, dilanjutkan dengan Ketua Yayasan Ustadz Arif Rifa’I, S.Si.
Prosesi wisuda diawali dari penampilan wisudawan/wati juz 30, juz 29, dan juz 28. Mereka bergantian maju melantunkan hafalan Qur’an mereka, menambah suasana haru dan menggetarkan hati. Ditambah lagi setiap wisudawan/wati diberikan penghargaan berupa vandel, piagam penghargaan, dan mushaf.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ustadz Qadri Fathurahman, beliau menyampaikan bahwa :
Khairukum man ta’allamal Qur’aana wa ‘allamahu (HR Bukhari)
Artinya: Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.
Janji Allah ketika di dunia
Allah menjanjikan keutaaman yang luar biasa bagi penghafal Al Qur’an di dunia dan di akhirat. Allah akan memberikan kemuliaan orang yg belajar dan mengajarkan Al Qur’an di dunia dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti kisah, seseorang yang sudah berumur ratusan tahun, akan tetapi masih melazimi Al Qur’an Allah akan cerdaskan akalnya, meskipun umurnya sudah sangat senja.
Allah mulaikan penghafal Al Qur’an di akhirat. Jika kalian bersedih, Al Qur’an yg kita hafalkan akan menjadi temanmu dalam kesendirian di dunia dan di alam barzah. Alquran yang kita baca akan menemani ketika semua harta, kekayaan, dan keluarga kita tinggalkan.
Pesan Ustadz kepada para wisudawan/wati, sebagai penghafal Al Qur’an mestinya, sholat, bacaan, dan akhlak terjaga, dapat menorehkan jejak jejak kebaikan, menginspirasi orang lain dan menjadi pemimpin-pemimpin umat yang shalih.
Penghargaan diberikan kepada wisudawan/wati yang melampaui target kelas. Hafalan terbanyak tahun ini adalah 5 juz, dicapai oleh ananda Farees Al Afiq Wahyu Nehan, Muhammad Hanif Kusumo, dan Izzatunnisa Alia Shofia.
Keharuan bertambah saat tampilan puisi dari Ananda Nurea dan Mutiara, kelas 5D. Wisudawan/wati menyanyikan lagu Hafidz Qur’an dan mereka keliling mencari orang tua masing-masing untuk mengucapkan terimakasih, permintaan maaf, dan rasa bangga bercampur haru. Semua hadirin tidak bisa menutupi rasa haru, air mata begitu mudahnya mengalir mengiringi pelukan hangat dari wisudawan/wati.
Dekat-dekatlah dengan Al Qur’an, jangan menjauh sedetik pun. Mu’adz radhiyallahu ‘anhu berkata, “Barang siapa yang menghafal al-Quran, maka ia memiliki doa mustajab; jika ia ingin, ia bisa menyegerakan pengabulannya di dunia; dan jika ia ingin, ia juga dapat mengakhirkannya (di akhirat). (*/Oe)