INDONNESIANEWS (Sukoharjo)–Pemerintah desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jumat (15-3-2024) membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 51 warganya yang kurang mampu, di Balai desa setempat.
Diharapkan dengan adanya BLT tersebut bisa meringankan beban warga khususnya yang tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan di tengah tingginya harga kebutuhan pokok (sembako).
Pemberian BLT ditanda penyerahan secara simbolis BLT kepada 3 perwakilan warga, oleh Sekdes Tempel, Titik, pendamping desa dan Bhabinkamtibmas desa Tempel.
Setelah itu secara warga penerima lainnya antri menunggu giliran untuk mendapatkan BLT ke petugas yang bertugas membagikan BLT.
Menurut Sekdes Titik Sufinahitin, jumlah penerima BLT di desa Tempel ada sebanyak 51 warga. Dipastikan warga penerima merupakan warga kurang mampu, seperti orangtua renta yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran), atau warga yang memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti jantung, paru-paru dan lainnya.
Untuk jumlah penerima kata Titik, sama seperti tahun sebelumnya sebanyak 51 orang. Sementara jumlah BLT yang berikan sebesar 900ribu/orang. “Itu BLT untuk 3 bulan, Januarii, Februari dan Maret,” ujar Titik.
Kepada penerima BLT Titik mewanti-wanti benar’-benar menggunakannya uang yang diterima untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga. “Jangan di pakai untuk beli baju lebaran atau kebutuhan konsumtif lainnya,” tuturnya.
Jadi akan lebih bijak kalau dibelikan sembako seperti beras yang saat ini harganya cukup tinggi di pasaran. “Untuk beli beras kan sekarang harganya masih cukup tinggi atau sembako jenis lainnya,” tegasnya.
Sementara itu sejumlah penerima mengaku senang dengan adanya BLT dari penerima sebab bisa mengurangi beban hidup mereka ditengah serba tinggi kebutuhan pokok di pasaran.
Seperti disampaikan ibu Sadiyem, uang yang diterima kata dia akan dibelikan beras dan sayur-sayuran untuk makan keluarga. “Dibelikan beras dan sayur-sayuran untuk makan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Sri Handoyo. Dengan kondisinya yang sudah tua dan sakit-sakitan uang BLT akan di cukup-cukupkan untuk menopang hidupnya selama 3 bulan. ” Ya cukup ga cukup di cukup-cukupkan,” katanya. (Oe)