oleh

Amankan Piala Dunia U- 17, Polda Jateng Terjunkan 3.616 Personil Gabungan

INDONNESIANEWS (Solo)–Pengamanan menjelang perhelatan Piala Dunia U- 17, yang berlangsung di Kota Solo pada 10 November- 2 Desember, 2023, Jajaran Kepolisian Wilayah Polda Jateng menerjunkan sedikitnya 3.616 personil gabungan.

Hal tersebut, dijelaskan Kapolda Jawa Tengah, Irjend Pol Ahmad Luthfi, usai Gelar pasukan yang berlangsung di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Surakarta, Kamis (8/11/2023) siang.

Kepolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menegaskan, gelar pasukan ini merupakan rangkaian terakhir dimana sebelumnya sudah dilakukan kegiatan-kegiatan dimulai dari Kirka intelijen, rakor baik itu tingkat Mabes maupun Polda.

“Kami juga lakukan renpam, TFG dan sekarang gelar pasukan sebanyak 616 personel gabungan TNI-Polri,”jelas Luthfi usai apel pasukan di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo.

Pihaknya memastikan, Polda Jateng siap mengamankan Piala Dunia U-17 Solo. Jumlah personel TNI yang mengamankan ada 420 personel.

“Polri khususnya polda Jateng sudah mempunyai komitmen. Tidak hanya melakukan pengamanan Operasi Mantap Brata Pemilu 2024, tetapi kita juga melaksanakan Operasi Aman Bakuya (pengamanan Piala Dunia-red) 2023,” ujarnya.

Dikatakan, upaya ini untuk memberikan jaminan keamanan baik Pemilu dan Piala Dunia U-17. Untuk pengamanan di dalam Stadion Manahan dilakukan steward yang telah dilatih Polri.

“Kami akan menanti petunjuk steward untuk masuk ke dalam stadion. Pengamanan dilakukan sesuai kerawanan di lapangan itu sendiri. Semua sudah kita latih kan tinggal main,” jelasnya.

Terkait pengamanan orang asing, Luthfi mengaku, dilakukan secara terbuka dan tertutup baik itu fungsi intelijen dari teman-teman TNI. Ia juga akan melakukan screening di hotel-hotel, tempat latihan tempat, dan pertandingan.

“Saya imbau khususnya kepada masyarakat wilayah Solo untuk menjadi tuan rumah yang baik. Mari kita tonton gelaran internasional ini menjadi batu loncatan bahwa Indonesia khususnya Jateng menjadi sipit bagi sepak bola internasional maupun Indonesia,” ujar Mantan Kapolresta Solo.

Beliau juga menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan atribut negara konflik.

“Nanti kami awasi (atribut negara konflik). Kita sudah melakukan upaya-upaya premtif penegakan personal. Jadi olahraga itu kan kegiatan yang lintas batas yang tidak membedakan suku ras agama maupun yang lainnya. Nanti akan kita lakukan melalui panitia tugas pengamanan dan sebagainya,” ungkapnya. (Bud)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *