INDONNESIANEWS (Wonogiri)–Musim kemarau panjang, menyebabkan hutan yang berada di rangkaian Gunung Kelir, desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, terbakar.
Titik api mulai terlihat sejak Minggu (20-8-2023) sore dan hingga Rabu (22-8-2023) siang api yang membakar lahan milik perhutani seluas 2,5 hektar itu belum bisa dipadamkan.
Menurut Anggota Koramil Koramil 17/Sdh Peltu Umar Dhani, kronologi kejadian kebakaran tersebut, pada hari Minggu (29-8-2023) titik api terlihat berasal dari arah dukuh Watu Agung, Desa Gemawang, Kec. Ngadirojo dan merambat ke Dusun Pucungan, Desa Sembukan dan semakin membesar.
Pada hari Senin (21-8- -2023) kata dia titik api terlihat mengecil dan kepulan asap tidak terlihat. Namun Pada hari Selasa (22-8-2023) 2023 titik api kembali terlihat pukul 15.00. “Asap kembali terlihat dan semakin membesar dan mengarah ke atas puncak gunung Kelir merembet ke arah Timur,” ujarnya.
Pada hari Selasa (22-8-2023) pukul 22.30 WIB tambahnya api terlihat semakin membesar,. Melihat api semakin meluas warga dipimpin Kadus Tekil bergerak naik membuat penyekat agar tidak mengarah ke Pemukiman warga.
Sampai pada hari Rabu (23-8-2023) pukul 13.00 WIB, kata Umar, api masih terlihat di 5 titik dengan kondisi kecil. “Untuk sementara api masih jauh dari pemukiman warga masyarakat Sembukan,” tuturnya.
Mengingat sulitnya medan dan air untuk memadamkan api di lereng pegunungan, Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya warga Sembukan untuk mengantisipasi dari segala hal yang mungkin menimbulkan kebakaran.(umr)
Komentar