INDONNESIANEWS (Ngemplak Boyolali)–Masih untuk memeriahkan HUT RI ke-78, Pemerintah Kecamatan Ngemplak Boyolali menggelar Ngemplak Fair 2023, Sabtu (19-8-2023) pagi
Kegiatan yang dipusatkan di lapangan Gagaksipat itu diikuti UMKM yang ada di 12 desa yang ada di Kecamatan Ngemplak Boyolali.
Acara yang dipusatkan di lapang Gagaksipat Ngemplak itu dibuka Sekcam Ngemplak Mukhsoni, pukul 08.00 WIB.
Dalam sambutannya ia berharap dengan kegiatan itu dimanfaatkan pelaku UMKM dalam mengenalkan, mempromosikan dan memasarkan produknya ke masyarakat.
Ia juga berharap Ngemplak Fair 2023 menjadi ajang saling tukar pengalaman antar sesama pelaku UMKM, tentang bagaimana melakukan branding sebuah produk sehingga laku dipasaran. “Jangan malu-malu berbagi pengalaman demi kemajuan UMKM agar sama-sama bisa berkembang,’ ujarnya.
Dalam ajang Ngemplak Fair 2023, Panitia mendirikan puluhan tenda-tenda yang diperuntukkan bagi peserta.
Diantara peserta yakni UMKM dari desa Pandeyan. Di stand tersebut pelaku memasarkan sejumlah produk seperti beras premium, ikan laut dan tawar, makanan tradisional dan lainnya.
Menurut Kades Pandeyan Dwi Purboyono SH, MH, terdapat sejumlah UMKM di Pandeyan baik yang dikelola sendiri ataupun berkelompok.
Dari UMKM yang ada sudah cukup berhasil dan sukses. Hal itu tidak lepas dari dukungan Pemdes Pandeyan dan kerja keras para pelaku UMKM. “Kami sangat mensuport UMKM yang ada agar bisa terus berkembang, kami ajak untuk promosi apabila ada event,” ujarnya.
Desa Gagaksipat juga melalukan hal sama. Menurut Kades Suparno, event seperti Ngemplak menjadi ajang bagi para pelaku UMKM untuk mengenalkan (promosi) dan memasyarakatkan produknya kepada masyarakat luas.
Seperti Ngemplak Fair 2023 diharapkan bisa menjadi ajang mencari pelanggan baru atau buyer dalam meningkatkan usaha yang dilakoni.
Diantara pelaku UMKM yang mengikuti Ngemplak Fair 2023 tersebut yakni Wuri warga Gagaksipat. Dalam ajang itu ia menjual makanan Singkong Mbeledos. Meskipun terlihat sederhana namun omsetnya setia bulan bisa mencapai 18juta.
Singkong Mbeledos miliknya bahkan sudah dipasarkan sampai beberapa daerah seperti Yogyakarta dan Solo Raya. Dimana untuk bahan singkong sendiri ia ambil dari Wonosobo. “Seluruh kegiatan produksi dilakukan dirumah dengan bantuan beberapa karyawan,” ujarnya. (Oe)
Komentar