INDONNESIANEWS (Jakarta)–Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto menegaskan bahwa Kementerian BUMN terus memantau kesiapan BUMN, termasuk KAI dan DAMRI, untuk menghadapi masa libur Nataru.
“Seperti sebelumnya, kami di BUMN memastikan bagaimana kesiapan-kesiapan BUMN pada momentum Natal dan Tahun Baru. Pada kesempatan hari ini, kami memastikan layanan publik bidang transportasi, KAI dan DAMRI siap untuk masyarakat agar liburannya nyaman dan aman. Momen libur Nataru ini dimanfaatkan sebagai ajang berkumpul dengan keluarga,” ujar Rachman.
Ia menambahkan, berbagai persiapan sudah dilakukan oleh KAI dan DAMRI, diantaranya mengatur kelancaran operasional, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta penggunaan teknologi dalam pemantauan kelancaran operasional. Peningkatan kualitas dan pelayanan juga dilakukan dari jauh-jauh hari, untuk memastikan puncak libur Nataru masyarakat aman dan nyaman.
KAI, sebagai bagian dari Kementerian BUMN, telah mempersiapkan berbagai langkah untuk memastikan pelayanan optimal bagi penumpang selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Masa operasional Nataru KAI berlangsung selama 18 hari, mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Untuk mengakomodir antusias masyarakat yang cenderung tinggi pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. KAI telah mengoperasikan KA tambahan yang terdiri dari 52 KA Jarak Menengah dan Jauh kelas Komersial, 2 KA Jarak Jauh PSO dan 2 KA Lokal Komersial. Dimana terdapat penambahan kapasitas penumpang sebanyak 491.976 tempat duduk untuk KA Jarak Menengah dan Jauh kelas Komersial, 10.600 tempat duduk untuk KA Jarak Jauh PSO, dan 14.600 tempat duduk untuk KA Lokal Komersial.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan persiapannya dalam konferensi pers bersama Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto, yang digelar di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin (23/12).
“Kami telah menyiapkan 777 tenaga tambahan untuk kebutuhan operasional, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL), Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), dan Petugas Dapsus, yang tersebar di area Jawa dan Sumatera,” ungkap Didiek.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan pelanggan, KAI juga menambah 170 Customer Service Mobile (CSM) yang akan bertugas di 39 stasiun di Daerah Operasi dan Divisi Regional. CSM ini siap membantu pelanggan dengan informasi dan layanan langsung untuk memastikan kebutuhan terpenuhi secara cepat dan efisien.
“Selain itu, KAI menambah tenaga operasional seperti petugas cleaning service di stasiun 145 orang, On-Train Cleaning (OTC) 198 orang, dan petugas cuci kereta 147 orang. Penambahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan peningkatan frekuensi perjalanan kereta selama periode Nataru, sehingga kebersihan stasiun dan kereta tetap terjaga dengan optimal,” kata Didiek.
Dari segi fasilitas KAI telah melakukan persiapan secara maksimal, mencakup area stasiun, perjalanan di atas kereta, hingga flow penumpang keluar area stasiun.
“Kebersihan stasiun, ruang tunggu penumpang, toilet, dan kereta terus dijaga demi memberikan kenyamanan bagi pelanggan,” ungkap Didiek.
Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api selama periode Nataru, KAI menyiapkan petugas perawatan prasarana yang siap sedia 24 jam untuk mengawal perjalanan KA dan menambahkan personil siaga yang ditempatkan di lokasi prioritas seperti perlintasan tidak terjaga dengan volume lalu lintas tinggi dan daerah pemantauan khusus (Dapsus).
Dalam upaya menciptakan perjalanan yang aman, KAI berkolaborasi dengan aparat keamanan, termasuk Polsuska, security, serta melibatkan TNI/Polri. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketertiban selama periode Nataru berjalan kondusif.
“Keselamatan adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. KAI telah mencapai level proaktif dalam menjamin keselamatan perjalanan, dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati terus diperkuat. Melalui tanggung jawab, disiplin, komunikasi keselamatan, dan budaya keselamatan yang kuat, kami akan mewujudkan perjalanan yang aman bagi pelanggan,” jelas Didiek.
Sebagai bagian dari Kementerian BUMN yang berfokus pada pelayanan publik, KAI terus berinovasi untuk mengurangi dampak lingkungan. Salah satunya adalah penyediaan water station di stasiun, penerapan teknologi face recognition, serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) dalam layanan makan di atas kereta. KAI juga meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada 23 Desember 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih transportasi ramah lingkungan.
Berdasarkan data hari ini Senin, 23 Desember 2024 Pukul 06.00 WIB jumlah tiket KA JJ dan KA Lokal yang sudah terjual untuk periode masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 yaitu 2.059.937 tiket dari total kapasitas tempat duduk yang disediakan KAI sebanyak 3.572.588. Sejak 19 Desember hingga 23 Desember masa Nataru pada waktu yang sama, KAI telah memberangkatkan 800.066 penumpang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Dari 2.059.937 tiket terjual tersebut terdiri dari 1.804.822 KA JJ atau 65% dari total jumlah tempat duduk tersedia sebanyak 2.770.864 tiket. Sedangkan untuk penjualan KA Lokal sudah mencapai 255.115 tiket atau 32% dari total jumlah tempat duduk yang disediakan yaitu 801.724 tiket.
Untuk KA Jarak Menengah/Jauh pemesanan tiket sudah dapat dilakukan H-45, sedangkan KA Lokal sendiri pemesanannya baru dapat dipesan H-30 sebelum keberangkatan dan ada beberapa KA juga yang baru dapat dipesan H-7 sebelum keberangkatan.
“Jumlah penjualan tiket masih akan terus berubah dinamis dan bertambah karena penjualan masih berlangsung. KAI berharap masyarakat dapat segera memesan tiket dan merencanakan liburan dengan matang untuk perjalanan seru Nataru dengan kereta api,” tutup Didiek. (*/Oe)