oleh

Syamsuddin Asyrofi : Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama Jelang Natal dan Tahun Baru Di Kabupaten Klaten

INDONNESIANEWS (Klaten)—Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi mengajak kepada para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten menjelang Natal dan tahun baru 2025.

Hal itu disampaikan Syamsuddin Asyrofi di Kantor FKUB Kabupaten Klaten Senin ( 23/12/2024 ) kepada sejumlah awak media.

Menurutnya kehidupan yang rukun, aman dan damai telah menjadi harapan semua pihak dimanapun berada sehingga kondisi seperti ini perlu dipertahankan.

“Masyrakat Kabupaten Klaten sudah memiliki tiga modal dasar. Pertama adalah ideologi pancasila, kedua masyarakat Klaten yang beragama dan ketiga memiliki modal sosial budaya kearifan lokal masing-masing yang diterapkan dengan baik di masing-masing wilayah” katanya..

Menurut Syamsuddin tiga modal dasar itulah yang memberikan keyakinan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama merawat kerukunan kapan saja dan dimana saja.

“Ini merupakan upaya dan ikhtiar dengan mengajak kepada semua pihak untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten menjelang Natal dan tahun baru 2025” ujarnya.

Syamsuddin Asyrofi menyebutkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan suasana yang aman, damai, dan penuh toleransi, terutama mengingat banyaknya kegiatan yang dilakukan untuk merayakan kedua momen besar tersebut.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling menghormati perbedaan agama dan budaya, serta mendukung upaya menjaga keamanan bersama.

“Kita hidup dalam keberagaman, dan perayaan Nataru merupakan momen yang sangat penting. Oleh karena itu, kami mengimbau agar setiap warga dapat menjaga keamanan lingkungan masing-masing dengan penuh kesadaran, serta mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama. Semua pihak harus bisa menghormati hak dan kebebasan beragama masing-masing,” katanya.

Selain itu Syamsuddin juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban di ruang publik, baik itu di tempat ibadah, pusat keramaian, maupun jalur lalu lintas. Ia mengharapkan bahwa setiap individu dapat berperan aktif dalam menciptakan rasa aman dengan selalu berkoordinasi dengan pihak berwajib apabila menemukan hal-hal di lapangan yang tidak diharapkan. (*/Oe)