oleh

Gas 3 Kilo Gram Langka, Warga Solo Resah

INDONNESIANEWS (Solo)–Berlangsung sudah dua pekan, sebagain Warga Solo saat ini resah, karena kesulitan mendapatkan gas ukuran tiga kilo gram.

Hal tersebut menurut warga, di toko kelontong yang biasa mereka mendapatkan gas tersebut mengalami keterlambatan pasokan dari agen maupun pangkalan yang biasa mereka beli.

“Ya sudah lama. Kurang lebih dua bulanan ini. Susah mendapatkan mas. Kita sudah kesan kesini juga sulit. Semua bilang habis,” jelas Rika, salah satu penjual warung soto di Kawasan Manahan Solo, Sabtu (07/09/24).

Dirinya mengaku, saat ini resah karena gas yang biasa mereka mudah mendapatkan gas ukuran tiga kilo gram dengan harga Rp, 15.000 per tabungnya kini sulit ia dapat.

“Kalaupun ada, harganya mas. Ya ampun. Bisa sampai 25 Ribu Rupiah setiap tabungnya. Biasanya kan cuman enggak sampai dua puluh ribu rupiah.’

Dengan adanya hal itu, Rika mengaku kerepotan dan resah, jika hal ini masih berlangsung bagaimana nasib jualan sotonya. Mengingat gas tiga kilo gram susah ia dapat dan harganyapun tinggi.

” hlaa iya. Kalau seperti ini kan saya bingung mau dikemanakan harga dagangan soto saya. Kalaupun saya naikan harga per mangkuknya kan belum memungkinkan mas. Bisa bisa malah pelanggan saya yang kabur,’ jelasnya.

Hal senada dialami Susi Sisanti,  Warga Pasar Kliwon, Solo. Kurun waktu beberapa hari terqlhir tersebut, ia susah mendapatkan gas konversi itu.

“Ya kesulitan. Biasa saya bisa beli di tetangga saya. Kini sudah banyak yang. Ya karena belum ada pasokan baik dari agen maupun pangkalan yang biasa saya bisa mendapatkan,” jelas ibu anak satu ini.

Dirinya juga mengaku bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami hal ini. “Sebelumnya aman aman saja . enggak seperti saat ini sudah beberapa hari sulit mendapatkan. Kalaupun ada ya terbatas.”

Sementara, di salah satu toko pangkalan gas elpiji di Wilayah Serengan, Solo. Terpantau banyak warga yang lalu lalang mengambil gas ukuran tiga kilo gram di toko tersebut.

“Ya mas. Kita dapat. Kita menggunakan kupon. Di toko ini kalau mau mendapatkan atau membeli gas harus mengambil kupon dulu sebelumnya, baru ke esokan harinya bisa diambil gas nya,” ungkap Joko, salah satu pembeli.

Sementara, salah satu pemilik toko pengkalan Elpiji yang enggan ia sebutkan namanya tersebut mengaku saat ini memang pasokannya agak terlambat.

“Setiap pembeli sementara kita kasih kupon. Baru bisa ia dapatkan gas yang ia inginkan. Hal itu untuk antisipasi antrian pembeli yang panjang.” (Bud)