INDONNESIANEWS (Klaten)–1 korban tewas dan 1 kritis setelah mobil yang mereka tumpangi, tertabrak kereta api (KA) di pelintasan KA tanpa palang pintu, Dukuh Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (1-5-2024) siang.
Kecelakaan itu diduga akibat kecerobohan sopir mobil yang tetap menerobos perlintasan meskipun mengetahui ada kereta akan melintas.
Korban tewas perempuan atas nama
Ht, 46, warga Desa Krajan, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Sementara korban lainnya, Rap, 33, warga Desa Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, kritis dan dirawat intensif di sebuah rumah sakit Klaten.
Menurut seorang warga, Sariyo, peristiwa itu peristiwa Naha tersebut terjadi pukul 11.30 WIB. Mobil yang ditumpangi korban melaju dari arah barat atau arah Dukuh Bakalan menuju desa Boto (timur). Sementara KA melaju dari arah Solo (utara) menuju arah Yogyakarta (selatan)
Menjelang lokasi kejadian, KA membunyikan klakson terus sangat kencang, namun karena jarak sudah dekat tabrakan tak bisa dihindarkan. “Kereta membunyikan klakson keras. Sementara mobil baru masuk rel,”ujarnya.
Mobil kemudian tertabrak KA yang melaju kencang. Mobil itu terpental hingga sekitar 15 meter. Kondisi mobil ringsek rusak parah. “Kondisi mobilnya terguling beberapa kali. Suara benturannya sangat kencang. Warga kemudian berdatangan,” tuturnya.
Warga berdatangan ke lokasi dan mengeluarkan korban’ dari dalam mobil. Namun seorang korban wanita Ht, warga Sukoharjo diketahui meninggal dunia sedangkan Rap, kondisinya kritis dan dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit Klaten.
Sementara itu Kanitreskrim Polsek Wonosari, Klaten, Ipda Siswanto, mengatakan mobil tertabrak KA melaju dari Surabaya tujuan Bandung. “Di dalam mobil ada dua orang. Yang perempuan meninggal dunia dan laki-laki kritis. Saat ini sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Penyebab kecelakaan itu masih diselidiki. Soal status kedua korban apakah kakak-beradik atau ibu dan anak, Kanitreskrim menjelaskan masih diselidiki. (*/Oe)