INDONNESIANEWS (Solo)–Bicara suka duka bekerja di bidang apapun, pasti ada. Tinggal bagaimana masing-masing individu menyikapinya.
Bagi yang berpikir positif tentu melihat rintangan sebagai sebuah perjuangan menuju kesuksesan, sementara sebaliknya, yang tidak suka tantangan tentu akan mundur teratur.
Lisa Halim, seorang wanita karir yang bekerja sebagai Eksekutif Assisten Manager (EAM) di Solia Hotels, Solo, termasuk yang memiliki pandangan pertama mensikapi baik buruk di dalam aktifitas pekerjaan yang sedang di geluti.
Menurut wanita yang telah 14 tahun bekerja di bisnis penginapan tersebut, banyak sekali suka duka di pekerjaannya saat ini. Namun karena sudah mencintai pekerjaan, sehingga menganggap pekerjaan sebagai hobby.
“Seolah saya itu mindsetnya bermain tapi mainnya yang bertanggung jawab. Jadi orang sudah bekerja di hotel otomatis dua harus memiliki mindset atau sudah bisa meluangkan waktu fullnya di hotel. Jadi seolah ini rumah kedua atau bahkan rumah pertama karena waktu akan dihabiskan di sini (hotel), di rumah malah untuk istirahat saja, tapi saya mengerjakan dengan enjoy,” ujarnya.
Sementara dukanya tambah dia saat awal-awal di hotel suka di protes keluarga terkait jam pulang yang hingga malam. “Kok pulang malam, kok harus keluar kota, itu pasti menjadi dukanya orang-orang yang bekerja di hotel. Tapi ketika kita bisa menyampaikan dengan benar bisa diterima oleh keluarga,” tuturnya.
Selain itu duka lainnya bekerja di.hotel, banyak godaan. “Tapi Alhamdulillah asal bisa membawa diri dengan baik itu namanya tamu ketika kita hormat, mereka juga akan segan ke kita. Tergantung orangnya jadi jangan disama ratakan kita mengetahui batas-batasnya kalau bisa melewati itu kita aman,” paparnya. (Oe)