INDONNESIANEWS (Solo)–Kota Solo, di Jawa Tengah, terhitung kecil dibandingkan Kabupaten/Kota lain, di Jawa Tengah.
Namun meskipun hanya memiliki luas 46,72 Km persegi, Kota Solo, merupakan kota paling maju nomor 2, di Jawa Tengah.
Perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 60.485,7 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 40.620,3 miliar.4 Maret 2024.
Perkembangan pesat kota Solo salah satunya bisa dilihat dari makin makin banyaknya hotel khususnya yang memiliki kualifikasi sebagai hotel bintang, 3 dan 4.
Makin banyaknya hotel dengan fasilitas ekslusif tersebut tentu disamping menggembirakan karena me menyerap tenaga kerja lokal, disisi lain menimbulkan persaingan antar pengelola hotel.
Lantas bagaimana cara management hotel di Solo, mensiasati persaingan.antar sesama hotel khususnya berlabel binatang. Berikut penuturan pengelola hotel yang berhasil di temui, belum lama ini.
Menurut EAM Solia Hotels, Lisa Halim, perkembangan hotel di kota Solo apalagi dunia pariwisata sangat pesat.
“Persaingan juga sangat pesat, tapi saya yakin dengan masing hotel itu memiliki ciri khasnya masing-masing. Seperti Solia Yoso keistimewaannya memiliki joglo benar-benar warisan tradisional yang tidak dipunyai hotel lainnya,” ujarnya.
Persaingan Hotel kadang membuat pengelola.melakukan perang harga di rooms. Namun itu kata Lisa tidak berlaku di Solia Hotels.
Saat ini bahkan Solia Yoso, ujarnya lagi bisa dikatakan sebagai hotel bintang 3 terbaik di kota Solo, dengan rate 500ribu-550ribu/malam. “Saya liat hotel Yoso merupakan hotel bintang 3 yang harganya paling tinggi diantara lainnya di Solo,”; tuturnya.
Pihaknya tambah Lisa percaya diri dengan harga yang lebih tinggi dibanding kompetitor, dengan melihat keunikan yang dimiliki Solis Yoso.
“Fasilitas didalam juga tidak kalah dengan bintang 4. Tamu-tamu yang sarapan juga mengatakan breakfast di sini lengkap untuk sekelas bintang 3,” tuturnya.
Okupansi di Solia Yoso sendiri kata Lisa lagi cukup tinggi. “Yang kemarin (Februari) aja kita kita sekian 84% terisi, Januari 74%. Karena letak kita sangat strategis, jadi secara okupansi yakin diatas 70@%,”paparnya. (Oe)
