oleh

Siswa Assalam Sukoharjo, Lakukan Pengamatan Hilal Awal Ramadhan Dengan Teleskop Khusus. Hasilnya Hilal Belum Terlihat

INDONNESIANEWS (Sukoharjo)–Pondok modern Assalam, yang beralamat di Pabelan, Sukoharjo, menggelar acara Hilal Rukyah untuk melihat hilal, penentu masuknya bulan puasa, di Lantai 6 Assalam Observatory, Assalam, Minggu (10-3-2024) sore.

Hasilnya hilal tidak terlihat, sehingga di pastikan bulan puasa jatuh hari Selasa (12-3-2024).

Puluhan siswa Assalam berkumpul di lantai 6 tepatnya Assalam Observatory. Siswa laki-laki ada di sisi utara sedangkan siswa wanita di sisi selatan. .Hadir juga dalam kegiatan itu sejumlah tamu undangan, perwakilan dari Kemenag Sukoharjo, mahasiswa UIN Surakarta, UMS dan lainnya.

Dalam kegiatan untuk melihat hilal di ufuk timur tersebut panitia menyiapkan 3 teleskop khusus. 1 teleskop di sisi utara (kelompok siswa pria) dan 2 teleskop lagi di bagian selatan (kelompok siswa wanita).

Menurut Ketua Observatorium Assalam, AR Slamet Riyadi, akibat kondisi langit mendung sejak pagi hingga sore hari, sehingga pengamatan hilal, menghasilkan hilal yang negatif alias hilal tidak bisa di amati.

Penyebab lain karena secara ketinggian hilal itu harus dibawah 3 derajat,. “Bahkan rekor kita masih diatas 5 derajat apalagi hilang hanya 1 koma itu sesuatu yang mustahil sehingga meskipun alat canggih dan cuaca cerah kita tidak bisa mengamatinya (hilal),” ujarnya.

Meskipun gagal namun hal itu kata AR Slamet Riyadi, akan tetap dilaporkan ke kemenag pusat untuk menjadi pertimbangan sidang isbat.

Sementara itu meskipun tidak berhasil melihat hilal, sejumlah siswa mengaku tidak kecewa karena sudah memperkirakan hasil dari pengamatan hilal rukyah melalui teleskop.

Seperti disampaikan siswa kelas 10 TKJ SMK Assalam, Fara Ariza Haqi, melihat cuaca mendung, sehingga sudah menebak hasil yang akan diperoleh. “Ga terlalu kecewa kan cuaca mendung,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan siswa kelas Xi MA Assalam, Asnul Fahalila. “Ya karena mendungkan hilal ga bisa keliatan,” paparnya. (Oe)