INDONNESIANEWS (Sukoharjo)–Sebanyak 389.warga tidak mampu di desa Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mendapatkan beras, program bantuan pangan dari Dinas Ketahanan Pangan Sukoharjo, di balai desa setempat, Jumat (13-10-2023) pagi.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani memantau langsung jalannya pembagian beras ke warga tahap 2 tersebut.
acara tersebut dimulai pukul 08.00. Dari spanduk yang terpasang dilokasi kegiatan tersebut bertajuk Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Untuk Pemberian Bantuan Pangan Tahap II Tahun 2023 Kabupaten Sukoharjo.
Pemerintah desa Pabelan menyiapkan tempat duduk bagi warga yang hendak mengambil jatah beras. Mereka menunggu giliran untuk dipanggil guna ferifkasi data sebagai syarat pengambilan beras ukuran 10kg.
Menurut Kades Pabelan, Sri Handoko warga harus membawa surat undangan, foto copy KTP dan KK, baru berhak atas beras dari dinas Ketahanan Pangan Sukoharjo itu
“Syaratnya cuma bawa surat undangan, KTP dan KK, sangat mudah,” ujarnya.
Pembagian beras tahap 2 dari 3 tahap yang direncanakan tersebut, dipantau langsung oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Disela-sela kegiatan itu orang nomor 1 di Sukoharjo itu, mengatakan kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap “wong cilik” yang merasakan langsung imbas dari terus meroketnya harga beras di pasaran.
Karena itu Ia berharap warga memanfaatkan betul beras tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, “Semoga bisa untuk membantu kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu sejumlah warga penerima beras bantuan mengucapakan terimakasih atas empati pemerintah terhadap warga kurang mampu, yang merasakan betul dampak musim kemarau panjang, yang menyebabkan tanaman petani Puso hingga mendongkrak harga beras di pasaran.
Seperti disampaikan Sunarti,60, mengaku sangat senang sebab harga beras dipasaran betul-betul membuat warga pusing karena terus naik tinggi.
“Beras paling murah 13.500, la uangnya dari mana kalau naik terus. Jadi saya senang dengan adanya bantuan beras dari pemerintah,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Sumarni. “Alhamdulillah bisa buat nempur (masak) buat keluarga. Makasih untuk pemerintah,” tuturnya. (Oe)
Komentar