oleh

Peringati Hari Lahir Ideologi Marhaenisme, KBM Solo Tumbuhkan Semangat Marhaenisme kepada Generasi Gen Z

INDONNESIANEWS (Solo)–Dewan Pimpinan Kota (DPK) Keluarga Besar Marhaenisme (KBM) Solo memperingati hari lahir Ideologi Marhaenisme di Bendung Tirtonadi, Kecamatan Banjarsari, Senin (24/7) malam.

Kegiatan ini digagas lantaran kalangan muda saat ini jarang mengenal idiologi yang dicetuskan pertama kali oleh pendiri Bangsa Indonesia, Ir Soekarno.

“Saya ingin menumbuhkan kembali, yang anak-anak muda ini gak tahu (idiologi Marhaenisme-red) padahal ini mendunia. Tujuannya, untuk menggali pikiran-pikiran Bung Karno, harus kita kembangkan,” terang Ketua DPK KBM Solo, Purwono kepada wartawan, Selasa (25-7-2023).

Menurutnya, idiologi Marhaenisme merupakan milik segenap Bangsa Indonesia. Idiologi berbasis masyarakat yang adil dan makmur itu perlu dipahami oleh anak muda saat ini.

“Maka dari itu, kami mengundang segenap unsur kepemudaan yang ada di Kota Solo ini. Supaya mereka tahu ideologi tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh Marhanisme, KGPH Ndaru Kusuma mengatakan, saat ini menjadi tantangan untuk memasyarakatkan paham Marhaenisme di kalangan anak muda.

Menurutnya, edukasi tentang idiologi Marhaenisme perlu membentuk pembelajaran.

“Ini menjadi tantangan bagi Keluarga Marhaen untuk membentuk pembelajaran dan studi. Supaya kalangan muda ini mengerti, seperti apa pikiran Bung Karno untuk Bangsa Indonesia ke depan,” ujar tokoh yang akrab disapa dengan sebutan Bung Ndaru tersebut.

Dia mengaku, edukasi ideologi Marhaenisme di kalangan anak muda dinilai sangat penting. Sehingga, langkah ke depan Bangsa Indonesia ke depan dapat dikawal sesuai dengan cita-cita yang diharapkan pendiri Bangsa Indonesia, Ir Soekarno.

“Mereka (anak muda-red) harus paham hal itu. Bung Karno saja mencetuskan ideologi saat usia masih muda. Harusnya, pemuda saat ini mampu untuk menjalankan cita-cita beliau. Karena esensi dari ajaran Bung Karno ini memang utk mengangkat derajat si Marhaen kawulo alit agar hidup makmur, sejahtera, bahagia, dan berdaulat,” ujar Bung Ndaru yang juga sebagai anggota dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Kegiatan yang dihadiri sekitar 150 orang ini, menghadirkan sejumlah tokoh diataranya Soetjipto (DPP KBM Jateng) dan Djoko Setyo Winantoro (DPP KBM Jateng), Purwono (Ketua KBM Solo) dan Astrid Widayani (Rektor Universitas Surakarta).

Dalam kegiatan tersebut, juga ditandai dengan penyebaran benih ikan di kawasan Bendung Tirtonadi. Hal itu menjadi simbol, agar benih Marhaenisme dapat terus hidup sampai kapanpun. (Bud)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *