oleh

Kantor KSU Bina Mandiri Ngemplak Boyolali Yang Bangkrut Kosong, Nasabah Tuntut Pengurus Kembalikan Uang Tabungan dan Deposito

INDONNESIANEWS (Boyolali)—Sehari setelah melaporkan pengurus KSU Bina Mandiri Ngemplak Boyolali ke Polres Boyolali, sejumlah nasabah mendatangi kantor koperasi tersebut untuk meminta uang mereka yang disimpan ditempat tersebut Jumat (23-6-2023).

Namun nasabah harus menahan rasa kecewa sebab Kantor Kobim yang beralamat di Jalan Sawah-Mranggen, Donohudan itu dalam kondisi kosong tidak ada pengurus atau pegawai yang bisa mereka temui.

Dua Nasabah Kobim masing-masing Ibu Kumsah (60) warga dusun Menjing Donohudan dan ibu Parwati (45) warga desa Sawahan, diantara ribuan Nasabah yang dirugikan dengan bangkrutnya koperasi tersebut.

Meskipun saat ini kecil harapan uang mereka dapat kembali namun keduanya tidak pernah patah arah, dan secara berkala datang ke tempat itu berharap ada kejelasan uang mereka yang di tabung ditempat itu bisa segera kembali.

Menurut ibu Kumsah tujuannya kesitu untuk mengambil uangnya sebesar 5juta yang disimpan di Kobim. Namun saat masuk ke kantor kondisi kosong. Dibagian teler tidak satupun petugas terlihat. “Sudah saya panggil-panggil tapi tidak ada petugas yang keluar,” ujarnya.

Ia sendiri mengaku sedih, sebab uang itu sangat dibutuhkan untuk biaya anaknya yang duduk di bangku SMP yang akan mengadakan studi tour. “Sedih wong mau untuk studi tour ke Bali anak saya yang kelas 1 SMP,” tuturnya.

Sementara itu Parwati (45) terlihat duduk sendiri dikursi tunggu nasabah yang biasa dipakai saat antri saat akan mengambil atau menabung.

Parwati mengaku memiliki tabungan sebesar 3 juta di Kopim. “Sebelumnya uang saya 4juta tapi setelah ada kasus keluar 1 juta itupun pembayaran di cicil-cicil,” ujarnya.

Ia sendiri mengaku setiap ada kesempatan terutama saat libur dari mengajar di sebuah tk di Solo untuk datang ke Kobim dengan harapan ada Nasabah yang akan membayar cicilan pinjaman di Kobim.

“Biasanya kalau ada yang mau ngangsur nanti berapa jumlahnya dibagikan dengan nasabah yang saat itu ada di Kantor Kobim,” tuturnya.

Selain Nasabah yang terhitung memiliki tabungan relatif sedikit, adapula nasabah dengan tabungan besar.

Seperti ibu Sarjuni (50l warga Donohudan memiliki tabungan di Kobim dalam jumlah cukup besar. Menurut Sarjuri tabungan keluarganya yang di simpan di Kobim sebesar 240juta.

Ia sendiri mengaku sudah menaruh kepercayaan kepada Kobim dan telah 15tahun menjadi Nasabah. Selama ini kata dia transaksi di Kobim lancar. Bahkan pernah ia mengambil uang tabungan sebesar 100juta dan tidak ada masalah, “Sudah 15 tahun saya jadi nasabah semua lancar-lancar saja, baru 2022 pertengahan bermasalah,”ujarnya.

Kobim kata dia mulai bermasalah ketika koperasi pasar (kopas) tutup. Hal itu memicu ribuan nasabah di Kobim menarik dana yang tersimpan secara bersamaan hingga menyebabkan rush.

Ditambahkan Ia sendiri sudah pernah bertemu Pengurus dan dijanjikan semua akan diselesaikan namun menunggu aset Kobim terjual. “Dijanjikan dilunasi tapi nunggu aset terjual,” paparnya.

Nasabah lain yakni Sabar warga krikilan Kismoyoso, juga memiliki tabungan keluarga di Kobim sebesar 180 juta. Ia berharap uang hasil kerja keras keluarganya tersebut bisa kembali utuh. “Saya minta pengurus Kobim bertanggung jawab dan mengembalikan uang keluarga saya,” ujarnya.

Jumlah Nasabah KSU Bina Mandiri Ngemplak sendiri diperkirakan mencapai ribuan nasabah, dengan kerugian hingga Milyaran rupiah. (Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *