KKG-PAIS Tulung, Klaten, Gelar Pembinaan dan Pengajian 20 Februari 2025

oleh

INDONNESIANEWS (Klaten)–Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAIS) Wilayah Kecamatan Tulung, Klaten, Menggelar Pembinaan dan Pengajian Rutin Jajaran Pendidikan Kecamatan Tulung, di Masjid Qishah Janten, Sedayu, Kamis (20-2-2025).

Kegiatan menyongsong bulan suci Ramadhan itu, menghadirkan penceramah Ustadz Luthfi Muzakki, S Ag, M.Pd.I, dari Babad Trucuk Klaten. Hadir dalam acara itu Korwil Bidang Pendidikan kecamatan Tulung, Ismiyati, S.Pd. Selain itu acara diikuti sebanyak 250 Guru SD/SDIT/TK/Staf Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tulung, Klaten.

Acara dimulai dengan sambutan –sambutan. Pertama oleh Ketua Panitia, Ahmad Salimi, S.Pd.I. Dalam sambutannya Ia mengucapkan terimakasih kepada Korwil Bidang Pendidikan Tulung, yang sudah memberikan izin untuk kegiatan Pembinaan dan Pengajian rutin pada semesteran hari Kamis 20 Februari 2025, bertempat di Masjid Qishah Janten Desa Sedayu, tepatnya satu halaman dengan SDN 1 Sedayu, Tulung Klaten. Ahmad Salimi juga berterimakasih kepada semua bapak ibu Kepala, Guru SD dan Guru TK Hari ini hadir kurang lebih 267.

“Hari ini hadir bpk Ustadz Luthfi Muzakki S.Ag., M.Pd.I, yang akan memberikan ilmunya kepada bpk ibu jajaran pendidikan kecamatan tulung, Klaten,” ujarnya.

Sementara itu Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tulung, Klaten, Ismiyati, S.Pd, dalam kesempatan sama mengingatkan kembali “Tugas seorang guru“. Tugas seorang guru kata dia bukanlah untuk memindahkan informasi dari buku ke otak siswa, tetapi untuk membantu mereka membangun fondasi pengetahuan dan ketrampilan yang kuat sehingga mereka dapat mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas yang diperlukan untuk meraih kesuksesan.

“Guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya. Guru profesional mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Syarat-syarat menjadi guru profesional, tambah Ismiyati, antara lain, Memiliki bakat sebagai guru, Memiliki keahlian sebagai guru, Memiliki mental yang sehat, Berbadan sehat, Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.

Guru profesional juga memiliki tanggung jawab, kode etik tertentu, dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. “Mari kita mengingat Karakteristik Guru Profesional,” tuturnya.

Karakter Guru Profesional tambah Ismiyati lagi ada 7 yaitu pertama melakukan pembelajaran dengan baik secara baik, Dengan mengedepankan nilai pendidikan karakter,
Mengembangkan kepribadian dan menjujung kode etik keguruan, Menguasai landasan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, Menguasai bahan pelajaran, Menyusun dan melaksanakan program pengajaran berdasarkan kurikulum, Menilai hasil dan proses belajar mengajar, Menyelenggarakan proses bimbingan.

Sedangkan Kepala sekolah yang disukai guru ada 5 yakni Kepala sekolah yang bersikap terbuka dan ramah jadi kepala sekolah yang mudah diajak bicara dan terbuka terhadap pendapat dan ide-ide dari guru guru, Mampu mengenali dan menghargai keahlian atau spesifikasi guru yang ada karena setiap guru memiliki keahlian dan minat yang berbeda beda.

Kepala sekolah harus mampu mengenali dan memanfaatkan keahlian masing masing guru. Memberikan dukungan dan fasilitas terhadap pengembangan guru, Terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah jadi jangan hanya menunggu laporan tetapi bisa aktif juga dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh guru, Memberikan Apresiasi pengakuan terhadap guru guru yang berprestasi dan atau melakukan upaya ekstra di sekolah.

Menurut Ismiyati ada 4 level guru yaitu Guru bisa ngomong saja ke siswanya. Tapi tidak boleh berhenti disini kalau guru berhenti disini akan tertindas oleh teknologi, Guru yang baik. Yaitu guru mampu melakukan penjelasan detail kepada siswanya. Guru melakukan demonstrasi. Guru mampu mendemonstrasikan materi-materi ajarnya untuk manfaat atau kebutuhan sehari hari, Guru yang menjadikan inpirasi peserta didiknya.

Sesi akhir kegiatan itu yakni ceramah agamanya, Ustadz Luthfi Muzakki, S Ag, M.Pd.I. Dalam tausiyahnya Ia mengatakan ada 5 Orang yang tidak boleh di sepelekan, yakni Ulama, Umaro’, Tetangga, Kerabat dan pasangan.

Dimana kata dia barang siapa memuliakan Ulama’ berarti memuliakan Allah, dan barang siapa meremehkan Ulama maka meremehkan Allah

Selain itu siapa yang Meremehkan Pemerintah, maka dunianya akan rusak, katena yang mengurusi dunia adalah pemerintah, dan siapa yang meremehkan Tetangga maka akan rugi, karena tetangga yg paling dekat dan setiap saat membantu kita.

Siapa yang Meremehkan Sedulur, maka akan kehilangan Mawadah/ keharmonisan. Dan Siapa yang Meremehkan pasangan maka akan hancur Ekonominya. (Oe)

No More Posts Available.

No more pages to load.