INDONNESIANEWS (Solo)–Suasana damai kembali digaungkan oleh ratusan warga Solo yang berasal dari berbagai latar belakang dalam acara deklarasi bertajuk “Solo Damai Solo Aman”, Minggu pagi (21/9/2025), di halaman Museum Radya Pustaka.
Sekitar 300 peserta dari 28 elemen masyarakat, termasuk komunitas, organisasi pemuda, pelajar, mahasiswa, hingga kelompok ibu-ibu, menyuarakan sikap tegas menolak tindakan anarkisme, kekerasan, dan intimidasi pasca kerusuhan yang terjadi akhir Agustus lalu.
Dalam deklarasi tersebut, warga menyatakan tekad untuk menjaga kondusivitas kota dan siap melawan upaya-upaya provokatif yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.
> “Kami akan melindungi kota kami. Ini adalah hak dasar kami sebagai warga Solo,” ujar BRM Kusumo Putro, penanggung jawab kegiatan yang juga dikenal sebagai seorang advokat.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, para peserta langsung bergerak ke area Car Free Day Jalan Slamet Riyadi untuk membagikan 10 ribu stiker bertagar #Joglosukun (Jogo Solo Supoyo Rukun). Gerakan ini akan terus berlanjut dengan target penyebaran 25 ribu stiker ke lima kecamatan di Kota Solo.
Kusumo juga menyampaikan apresiasi kepada Polresta Surakarta atas penangkapan sejumlah pelaku kerusuhan, yang menurutnya sebagian besar berasal dari luar daerah. Ia berharap proses hukum dijalankan secara tegas agar kejadian serupa tak terulang.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Deklarasi, Wisnu Tri Pamungkas, menegaskan bahwa kegiatan ini bersifat netral tanpa afiliasi politik apa pun.
“Kami melarang peserta membawa atribut partai. Ini murni gerakan warga untuk menjaga perdamaian dan kebersamaan,”ungkap Wisnu.
Acara ini menjadi simbol kuat dari kesadaran kolektif masyarakat Solo untuk menjaga kota mereka tetap aman dan harmonis. (Bud)
Komentar