INDONNESIANEWS (Solo)–Setelah sempat menjadi sorotan publik Kota Solo beberapa bulan lalu, situasi antara orang tua siswa dan Yayasan Al Abidin kini berangsur kondusif. Aksi damai yang digelar tiga kali oleh puluhan orang tua murid di bawah naungan Persatuan Orang Tua Murid Al Abidin (Portal) menjadi babak penting dalam perjalanan komunikasi antara orang tua dan pihak yayasan.
Aksi tersebut menuai perhatian luas lantaran menyuarakan isu-isu sensitif seputar pengelolaan keuangan di lembaga pendidikan bertaraf internasional. Tuntutan yang dibawa bukan tanpa dasar, Portal mengangkat sejumlah isu penting, mulai dari transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga penolakan terhadap biaya air galon yang dianggap tidak layak minum.
Pihak Yayasan akhirnya mengambil langkah penting dengan menghentikan program Peka dan TSSK, dua kegiatan penggalangan dana siswa yang pelaksanaannya sempat dianggap membebani guru dan mengganggu proses pembelajaran di kelas. Keputusan tersebut menjadi titik balik yang menurunkan suhu konflik.
Kini, setelah sekian bulan berlalu, suasana pendidikan di lingkungan Yayasan Al Abidin mulai kondusif. Tidak ada lagi aksi lanjutan, dan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua mulai kembali dijalin dalam jalur yang lebih terstruktur.
Kuasa hukum Yayasan Al Abidin, Imam Al Ghazali Hide Wulakada, menanggapi situasi ini dengan menyebut bahwa akar permasalahan yang muncul berasal dari kesalahpahaman dalam memahami sistem pengelolaan dana yayasan.
“Saya mengajak seluruh orang tua siswa untuk menjaga etika komunikasi, terutama di ruang digital. Hindari penyebaran informasi yang berpotensi memicu fitnah atau mencemarkan nama baik lembaga,” tegas Al Ghazali.
Dengan demikian, diharapkan hubungan antara sekolah dan orang tua bisa kembali harmonis dan kondusif, sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Yayasan Al Abidin berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada siswa dan orang tua, serta menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan program-program pendidikan. (*/Oe)
Komentar