INDONNESIANEWS (Sukoharjo)–Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha, jamaah Mushola Al-Hasyimi, di Kampung Jati Baru, Desa Cemani, Sukoharjo, menggelar penyembelihan hewan qurban sebagai bentuk kepatuhan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan dengan penuh semangat dan kebersamaan, serta menjadi momen penting bagi warga untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan di kalangan masyarakat.
Penyembelihan hewan qurban ini dilakukan usai sholat Iedul Adha, di depan Mushola Al Hasyimi, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi warga setempat. Suasana penuh kekeluargaan dan kebersamaan terlihat jelas saat warga berkumpul untuk menyaksikan proses penyembelihan.
Tidak mudah untuk menaklukkan sapi. Dimana dibutuhkan sejumlah warga dengan tali temali untuk bisa meruntuhkan sapi. Setelah rubuh sapi ditali dan dengan 1 bambu panjang digotong menuju tempat penyembelihan. Dengan iringan takbir satu persatu sapi qurban di potong. Kegiatan ini diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua, serta memberikan manfaat bagi warga sekitar melalui pembagian daging qurban.
Kegiatan itu berjalan lancar karena melibatkan puluhan bapak-bapak dan ibu-ibu warga sekitar, yang bekerjasama dengan baik hingga siap dibagikan kepada warga yang berhak.
Menurut Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Qurban, Wagimin, tahun ini Mushola Al Hasyimi melakukan penyembelihan 4 ekor sapi jenis Brahman. Sapi-sapi tersebut diperoleh dari peternak di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Wagimin mengungkapkan bahwa harga satu ekor sapi sebesar Rp20.500.000, sehingga untuk empat ekor sapi, total dana yang dikeluarkan sebesar Rp82.000.000. “Untuk sapi qurban, setiap ekor ditanggung oleh 7 orang dengan masing-masing menyetor uang sebesar Rp3.200.000,” ujarnya. Dengan demikian, biaya untuk satu ekor sapi dapat tercukupi dan kegiatan qurban dapat berjalan lancar.
Proses penyembelihan hewan qurban ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran. Warga sekitar sangat antusias menyaksikan proses penyembelihan dan membantu proses pembersihan serta pemotongan daging. Setelah dipotong-potong, daging qurban akan dibagikan kepada warga di 3 RT sekitar lingkungan Mushola Al Hasyimi. Wagimin memperkirakan ada sekitar 400 plastik yang akan dibagikan, dengan setiap plastik berisi 800 gram daging bersih, ditambah tulang dan jeroan. “Perkiraan ada 400 plastik yang setiap plastik berisi 8 ons daging bersih, ditambah tulang dan jeroan,” tuturnya.
Wagimin juga menambahkan bahwa proses penyembelihan dilakukan dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan, sehingga daging qurban dapat dibagikan kepada warga dengan aman dan sehat. Kegiatan penyembelihan hewan qurban ini merupakan wujud nyata kepedulian dan kebersamaan warga dalam menjalankan ibadah qurban dan membantu sesama. Dengan semangat qurban dan berbagi, warga berharap dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua, serta meningkatkan rasa persaudaraan dan keharmonisan di masyarakat.
Kegiatan pembagian daging qurban ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi warga sekitar, terutama mereka yang membutuhkan. Dengan adanya kegiatan ini, warga dapat merasakan kebersamaan dan kepedulian antar sesama, serta meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan. Wagimin berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya, dan semakin banyak warga yang dapat merasakan manfaat dari kegiatan mulia ini.
Sementara itu, menurut pendiri Mushola Al-Hasyimi, Umar Hasyimi, kegiatan penyembelihan hewan qurban ini sudah digelar sejak berdirinya mushola tahun 2000. Diharapkan dengan kegiatan ini bisa semakin merekatkan persatuan dan tali silaturahmi antar warga.
Selain itu kata dia untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan berqurban seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim, yang diberi cobaan atau ujian oleh Allah SWT untuk menyembelih putra tersayangnya Ismail. Namun berkat ketaatannya di detik-detik terakhir Ismail diganti Allah SWT dengan seekor domba atau kambing. “Dengan berkorban untuk meningkatkan ketakwaan dan rasa berkorban untuk kebaikan,” ujarnya.
Kisah penyembelihan hewan qurban oleh Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Ismail, sebagai ujian kesabaran dan ketakwaannya. Meskipun sangat berat, Nabi Ibrahim AS menerima perintah ini dengan penuh kesabaran dan ketakwaan. Ketika Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah tersebut, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda kesabaran dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS. Sejak itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah qurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dengan demikian, kegiatan penyembelihan hewan qurban ini merupakan peringatan dari kisah Nabi Ibrahim AS dan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan rasa kesabaran, ketakwaan, dan kepedulian antar sesama. Semoga kegiatan ini dapat menjadi ladang amal bagi kita semua dan membawa keberkahan bagi masyarakat. (Oe)
Komentar