INDONNESIANEWS (Solo)–Kasus dugaan pemerasan atau pungutan liar (Pungli) terhadap warga negara China di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno Hatta telah mencoreng Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Sehingga langkah tegas pencopotan semua pejabat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno Hatta buntut dari kasus itu, dinilai sebagai keputusan yang tepat. Pendapat tersebut disampaikan legislator Senayan dari Partai Gerindra, Adik Sasongko, 35, Minggu I2/2/2025).
“[Pemerasan atau Pungli] Tindakan yang sangat tidak bisa ditoleransi. Apalagi dilakukan oleh petugas Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno Hatta. Sehingga saya pikir apa yang dilakukan Pak Menteri Agus sudah tepat. Harus ada tindakan tegas untuk memberi efek jera,” ujar dia.
Adik Sasongko yang merupakan politikus dari Dapil V Jawa Tengah (Jateng) menekankan pentingnya profesionalitas petugas imigrasi dalam menjalankan tugasnya. “Profesionalisme adalah aspek utama dalam pelayanan kepada masyarakat. Ini harus terus digaungkan,” terang dia.
Adik Sasongko juga mendorong peningkatan sistem atau mekanisme pengawasan atas kinerja para petugas imigrasi dan pemasyarakatan. Sistem pengawasan harus ditingkatkan, supaya tidak ada lagi celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal yang tak pantas.
“Tugas dan tanggung jawab harus dilaksanakan sebaik mungkin, tidak malah memeras atau Pungli saat bekerja. Ini jelas pelanggaran berat. Apa yang dilakukan Pak Menteri sudah tepat. Tapi harus juga dipastikan kejadian seperti ini jangan sampai terulang di kemudian hari,” seru dia.
Seperti diketahui, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencopot semua pejabat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno Hatta buntut dari terjadinya pemerasan atau pungutan liar terhadap warga negara China. Menteri Agus Andrianto mendapatkan laporan berupa data-data. (Bud)