INDONNESIANEWS (Sukoharjo)–Ribuan masyarakat di Makam Haji, Sukoharjo dan Solo, menghadiri Haul Sultan Hadi Wijaya (Joko Tingkir), Berdzikir & Sholawat, bersama Habib Muhammad Syafi’i bin Idrus Alaydrus, di Petilasan Kasultanan Keraton Pajang, Selasa (29-10-2024) malam.
Sebelum acara utama Berdzikir & Sholawat, masyarakat dihibur penampilan Hadrah ME Baabul Ghufron Pusat. Selama sekira 1 jam kelompok musik islami asal desa Mayang, Gatak, Sukoharjo, itu menghibur dengan lagu-lagu bernafas islami.
Acara selanjutnya diselingi pemberian santunan kepada sebanyak 16 anak yatim Piatu (putri) dan 14 yatim oleh Penggagas Berdzikir dan Sholawat dalam rangka Haul ke 2, Sultan Hadi Wijaya kegiatan H. Sunarto dan Forkopimcam Kertasura, Sukoharjo.
Baru kemudian seiring kehadiran Habib Muhammad Syafi’i ditanggung khusus yang dibuat untuk acara itu Berdzikir dan sholawat dimulai. Selama sekitar 3 jam lebih Habib Muhammad Syafi’i mengajak seluruh yang hadir untuk melakukan Dzikir dan bersholawat dengan penuh kekhusukan.
Disela-sela acara penyelenggara Dzikir dan sholawat, H. Sunarto mengucapkan Puji syukur Alhamdulillah karena acara Haul Sultan Hadi Wijaya yang ke 2, di Petilasan Keraton Pajang, berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun.
Tujuan dari acara itu kata H. Sunarto hanya 1 yakni Hormat pada leluhur. “Hormat pada beliau Kanjeng Sultan Hadi Wijaya, yang mana beliau adalah Raja pertama kerajaan Islam ditengah pulau Jawa. Selain itu beliau (Sultan Hadi Wijaya) juga adalah Insya Alloh masih keturunan Baginda Kanjeng Rosulullah SAW. Kita hormat beliau mendoakan beliau dan Insya Alloh segala amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT dan kita yang masih hidup di dunia ini bisa mencontoh sifat-sifat mulai beliau, mensauritauladi beliau sehari hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Ditambahkan setelah Haul Sultan Hadi Wijaya Ia berharap bisa menjadi lebih erat, menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. “Semoga setelah Haul Sultan Hadi Wijaya ini kita menjadi lebih erat lebih raket menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan,” tuturnya.
Kegiatan itu kata H.. Sunarto lagi merupakan acara Haul ke 2, setelah Haul yang pertama yang digelar di desa Gedungan, Plupuh, Sragen. “Insya Allah niatnya adalah setiap tahun kita mengadakan di Petilasan Insya Allah tempat berdirinya Kerajaan Kesultanan Pajang, Sukoharjo. Karena disini insya Allah adalah petilasan disinilah tempat berdirinya Kesultanan Pajang, kerajaan Islam pertama yang ada ditengah pulau Jawa. Biasanyakan kerajaan dipinggir laut ini ditengah-tengah pulau Jawa padahal saat itu masih begitu banyak hutan dan tidak sembarang orang bisa mendirikan kerajaan,” paparnya. (Oe)