oleh

Ismiyati, S.Pd, Sosok Guru Yang Sukses Menjadi Korwil Pendidikan dan Penilik PAUD Kecamatan Tulung, Klaten

INDONNESIANEWS (Klaten)–Cita-cita kecil menjadi Guru sudah terwujud. Bahkan saat ini memegang 2 jabatan prestisius, sebagai Ketua Korwil Pendidikan dan Penilik PAUD, keduanya di kecamatan Tulung, Klaten. Sosok publik figur tersebut yakni Ismiyati, S.Pd, 61 tahun.

Di Klaten ibu 4 anak ini pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Klaten. Bagaimana perjalanan karir selengkapnya dari warga asli Blora yang saat ini menetap di Kecamatan Tulung Klaten itu berikut hasil liputannya.

Ditemui di ruangannya di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan kecamatan Tulung, Klaten, wanita kelahiran 8 April 1963 ini mengawali cerita tentang banyaknya guru pengajar SD di kampung halamannya, yang berasal dari Klaten Jawa Tengah.

Sebagai anak kepala desa, kata dia, Ia bisa tahu bila ada Guru baru yang datang, sebab biasanya Guru yang baru bertugas itu karena belum memiliki rumah, akan ditempatkan di rumah pamong-pamong atau perangkat desa, karena rumah besar-besar sehingga bisa untuk tempat tinggal sementara para Guru baru.

“Klaten itu kalau di Blora terkenal kota pegawai. Kan di Blora banyak guru yang dari Klaten”. Kebetulan orang tua sya kepala desa di Blora biasanya kalau ada guru yang baru itu ditempatkan di rumah pamong-pamong atau perangkat. Rumah perangkat kan besar-besar,” ujarnya.

Dari situlah tambah Ismiyati, Ia mulai tertarik untuk juga melakoni profesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Karena itu setelah lulus SLTP anak nomor 5 dari 6 bersaudara ini memutuskan masuk Sekolah Pendidikan Guru atau SPG di Blora. Selama mengeyam pendidikan sebagai calon guru tersebut, Ismiyati mengenal sosok pemuda asal Klaten, yang akhirnya menjadi suaminya saat ini.

Setelah 3 tahun menempuh pendidikan di SPG, lalu lulus tahun 1983. Setelah tamat Ia menikah dan sebagai seorang istri kata Ismiyati lagi, Ia harus mengikuti suami yang pulang ke kampung asalnya di wilayah kecamatan Tulung, Klaten. Tidak lama setelah tinggal di Klaten, Ia mempraktekan ilmu yang didapat dengan mengajar sebagai guru di SDN 1 Sedayu, Tulung, Klaten. Namun ditempat itu Ia hanya mengajar singkat 1 tahun, dan kemudian pindah ke SDN 2 Mundu, Tulung, Klaten.

“Saya sangat bangga menjadi Guru meskipun gaji pas-pasan. Dan setalah menjadi guru cita-cita saya itu ingin mencapai golongan pangkat tertinggi itu kayak apa,” ujarnya.

Setelah mengajar, tambah nenek 9 cucu dan 2 cicit ini, lalu melamar menjadi PNS di kabupaten Klaten. Beruntung meskipun jumlah pelamar ribuan, Ismiyati lulus seleksi dan diterima sebagai PNS.

Di SDN 1 Mundu, Ismiyati menjadi Guru bidang seni selama 15 tahun. Dan karena dianggap berprestasi, pada tahun 2000, oleh dinas pendidikan Klaten, Ismiyati diangkat menjadi penilik Kebudayaan.

Di Tahun itu pula Ia mengambil kuliah Bimbingan Konseling di sebuah Universitas swasta di Solo. Setelah diwisuda Ia pun berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan atau S.Pd.

Setelah menyandang gelar sarjana, karir Ismiyati terus melonjak naik dan tahun 2006, Ia di tunjuk sebagai Penilik PAUD di kecamatan Jatinom, Klaten. Ditempat itu Ia menjabat selama 2 tahun, dan tahun 2006 kembali ke kecamatan Tulung sesuai SK, sebagai penilik Dikmas (pendidikan masyarakat), setelah ada regulasi yang baru menjadi Penilik Non Formal (PNF) yang sesuai dengan peraturan permenpan RB no 14 nomor 2010 untuk jabatan PNF ada 3, penilik PAUD, penilik kesetaraan, dan penilik khusus.

“Dan waktu itulah saya diberi SK dari dari bapak bupati tahun 2007 sampai sekarang menjadi penilik PAUD di kecamatan Tulung. Pada waktu itu untuk mendirikan kelompok bermain itu anjuran dari pemerintah 1 desa harus mempunyai 1 paud.
Kalau itukan tahun 2007 sampai 2017 PAUD itu terdiri dari kelompok bermain satuan pendidikan sejenis penitipan anak tapi sekarang dengan adanya Menperpan yang baru itu paud ibarat rumah didalamnya ada TK KB, SBS dan dan PA. Jadi kalau sudah berbicara dengan PAUD itu mencakup semuanya,””tuturnya.

Pada tahun 2023 diberi amanah oleh dinas pendidikan Klaten diberi tugas tambahan menjadi PLT Korwil bidang pendidikan wilayah Jatinom kecamatan Jatinom sampai April 2028 saya diberi amanah oleh Bupati definitif diberi tambahan tugas Korwil bidang pendidikan wilayah kecamatan Tulung l. “Insya Allah nanti saya pensiun tahun 2028,” paparnya.

Karena kena aturan bahwa pangkat golongan tertinggi dengan jabatan ahli utama madya batas usia 65 tahun. “Jadi untuk saya pangkat golongannya IVD. Jadi saya sudah merangkak dari bawah dari guru. Semoga saya bisa mengemban amanah ini sampai masa jabatan saya 4 tahun yang akan datang,” kata Ismiyati menutup perbincangan.(Oe)