INDONNESIANEWS (Solo)–Dalam Laga Piala Presiden 2024, Persis Solo vs Arema FC yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada Rabu (31/07/24) malam, 5.000 tiket dijual untuk umum. Sementara, terdapat 10.000 tiket gratis yang diberikan oleh panitia penyelenggara kepada anak-anak di wilayah Kota Solo dan sekitarnya, yang menyasar anak-anak sekolah sepak bola (SSB), anak yatim-piatu dan pondok pesantren, maupun kalangan pelajar SMP-SMA, siswa Sekolah Khusus Olahraga (SKO).
Dengan kata lain, setiap laga di semifinal Piala Presiden 2024 hanya ada 15.000 tiket yang beredar dari kapasitas Stadion Manahan Solo yang berkisar antara 18.000-20.000 kursi penonton.
Dalam kesempatan ini, Maruarar Sirait, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Mengungkapkan ada tujuan khusus terkait banyaknya tiket komplimentari yang dibagikan oleh panitia penyelenggara.
Tak hanya tiket gratis Maruarar Sirait atau yang kerap disapa Ara ini, menyebut penyelenggara juga berupaya untuk membawa dampak positif bagi kota atau lokasi diselenggarakannya Piala Presiden 2024.
Beberapa diantaranya yakni keikutsertaan UMKM, seperti pedagang jajanan kaki lima dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2024 tersebut.
“Ya saya rasa kita harus bermanfaat bagi orang lain. Dan saya sangat senang bisa menjalankan arahan Bapak Jokowi. UMKM juga harus bahagia, harus happy dan dagangannya makin laku karena Piala Presiden ini,” ungkap Ara di sela inspeksi mengelilingi Stadion Manahan jelang laga Persis Solo vs Arema FC tersebut.
Selain itu, ia juga menyebut tujuan mengundang 10.000 anak-anak untuk menyaksikan Piala Presiden 2024 tak lain agar menumbuhkan minat calon penerus bangsa dal dunia sepak bola.
“Pastilah harus berdampak positif juga dengan bagaimana UMKM juga bisa tumbuh. Juga di sini kita mengundang anak yatim piatu, anak-anak SSB dan juga anak-anak sekolah. Supaya minat olahraga itu sudah tumbuh dari sejak mereka sekolah. Kita ingin mereka menjadi atlet dari muda,” sebut Ara.
Seperti diketahui, terdapat 80-an pedagang jajanan kaki lima yang diperbolehkan membuka lapak di dalam area Stadion Manahan, Solo, selama gelaran Piala Presiden 2024 yang dipusatkan di sisi Barat Laut lapangan utama.
Pemilihan UMKM jajanan kaki lima dari angkringan hingga penjual pentol tersebut diakui Ara karena memfasilitasi masyarakat saat menyaksikan laga sepak bola sepanjang 2×45 menit.
“Ya karena saya datang ke Bandung, ke Bali yang laris kuliner. Sebelum nonton dan sehabis nonton itu beli makan dan minum. Jadi sepak bola sudah seperti hiburan bagi keluarga, mereka bisa menikmati suasana yang baik dan membahagiakan. Kita juga senang olahraga itu menjadi hiburan yang berkualitas,” ungkapnya
Pada momen itu, Maruarar juga menyempatkan diri untuk berkeliling stadion untuk memastikan regulasi Piala Presiden 2024 berjalan lancar. Termasuk terkait larangan suporter lawan datang ke Stadion Manahan Solo.
“Sesuai aturan sudah dijelaskan kita masih kena sanksi FIFA. Jadi yang Away (suporter tamu) tidak bisa datang. Dan tuan rumahnya yang boleh datang. Saya pikir itu dipatuhi dengan baik, itu adalah contoh bahwa kita sudah mulai disiplin. Saya pikir aturan dari FIFA harus ditaati supa kita bisa cepat keluar dari sanki itu. Supaya yang tandang agar suporternya bisa nonton lagi.”
“Saya lihat kesadaran itu sudah mulai tumbuh. Saya lihat tadi putar-putar, yang dari suporter tamu tidak ada ya. Jadi saya pikir di situ disiplinnya sudah mulai bagus,” tambah Ara.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, juga membocorkan adanya kemungkinan kembali bertambahnya hadiah untuk juara Piala Presiden 2024. (Bud)