INDONNESIANEWS (Klaten)–Menggelorakan semangat akan Peran pentingnya Generasi Muda Lintas Agama dalam merawat kerukunan hendaknya terus – menerus diikhtiarkan.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi saat dialog dan serap aspirasi tentang Peran Generasi muda Lintas Agama dalam merawat kerukunan di masyarakat, di Angkringan Widoro Park Ketandan Klaten, Rabu (31-7-2024).
Menurutnya ikhtiar merawat kerukunan antar umat beragama merupakan hal yang penting bagi generasi muda lintas agama, karena mereka adalah penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa depan.
“Generasi muda harus memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya merawat kerukunan antar umat beragama, sehingga mereka dapat menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan sesamanya.” katanya.
Menurut Syamsuddin Asyrofi diantara manfaat ikhtiar merawat kerukunan antar umat beragama bagi generasi muda lintasagama adalah mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis
“Ikhtiar merawat kerukunan antar umat beragama dapat menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Dengan adanya kerukunan umat beragama, masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati, terlepas dari perbedaan agama yang mereka miliki.” katanya.
Selanjutnya menurut Syamsuddin ikhtiar merawat kerukunan juga dapat meningkatkan toleransi dan pemahaman antar umat beragama.
“Kerukunan umat beragama dapat meningkatkan toleransi dan pemahaman antar umat beragama. Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat belajar untuk saling memahami dan menghargai perbedaan agama di antara mereka.” terangnya.
Diantara ikhtiar merawat kerukunan dari generasi muda lintas agama antara lain juga mendialogkan dan membicarakan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa.
“Kerukunan umat beragama dapat mengembangkan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa. Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia, terlepas dari perbedaan agama yang mereka anut.” ungkapnya.
Hal lain y bisa dilakukan juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan
Kerukunan umat beragama dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.
Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat fokus membangun bangsa, tanpa harus terpecah belah karena perbedaan agama.” katanya.
Ditempat yang sama Ketua komisi dialog dan serap aspirasi FKUB Klaten Ja’farodhi mengatakan pentingnya untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda lintas agama sejak dini. “Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui berbagai cara, di antaranya melalui Pendidikan formal dan informal ” katanya.
Pendidikan formal menurut Ha’farodhi dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda.
“Sekolah dapat mengajarkan materi tentang toleransi dan ikhtiar kerukunan antar umat beragama kepada siswa-siswinya” ujarnya.
Senentara pendidikan informal menurut Ja’farodhi juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda.
“Orang tua dan lingkungan sosial dapat ikut serta dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi muda.” kata Ja’farodhi.
Selain pendidikan formal dan informal, menurut Ja’farodhi Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dipandang sangat penting.
“Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Orang tua dan lingkungan sosial dapat memberikan contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda.” jelasnya.
Dengan menerapkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi, generasi muda lintas agama dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan persatuan di tempatnya masing-masing. (*/Oe)