INDONNESIANEWS (Solo)–Semangat para siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang bertanding dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 di Lapangan Kota Barat, Sabtu (26/7), semakin membara. Dalam fase penyisihan tersebut, bibit-bibit potensial mulai terlihat di tengah lapangan hijau.
Di sektor Kelompok Usia (KU) 12, terdapat nama Adinda Resti Widayati yang memperkuat sekolahnya, SD Tempel Surakarta. Adinda menjadi pencetak gol terbanyak usai berhasil menyarangkan 20 gol ke gawang lawan selama fase penyisihan. Menariknya, kelihaiannya mencetak gol tak lepas dari sosok sang kakak, Dian Cahya, yang merupakan mantan pemain Persis Woman.
“Aku terinsipirasi sama kakak. Waktu dia main bola, aku sering latihan dan termotivasi ingin ikut kompetisi juga. Akhirnya masuk Sekolah Sepak Bola (SSB). Ketika ada MilkLife Soccer Challenge ini seneng banget, karena aku memang bercita-cita jadi pemain bola,” jelas Adinda.
Sementara, di KU10, salah satu bibit potensial yang terlihat ialah Ika Wonda, siswi kelas 3 SD Kristen Manahan. Sejak pertandingan di hari pertama, Kamis (25/7), ia menjadi ujung tombak dan mesin gol bagi sekolahnya.
Sama halnya Adinda, Ika juga berada di posisi teratas sebagai pencetak gol terbanyak sementara dengan 22 gol. Berbeda dengan Adinda, Ika justru baru berkenalan dengan si ‘kulit bundar‘ sejak berlatih untuk mengikuti MilkLife Soccer Challenge di Solo.
Sejatinya Ika berasal dari Distrik Ilu, Puncak Jaya, Papua. Ia menginjakkan kaki di Solo beberapa tahun lalu untuk mengenyam pendidikan bersama empat saudaranya. Tak disangka, sekolahnya membuka seleksi bagi para siswi untuk bertanding dalam MilkLife Soccer Challenge.
“Sebenarnya aku sudah lama suka sepak bola, makanya ketika ada seleksi untuk kompetisi ini, aku ikut bergabung. Main sepak bola itu enak banget, membuat aku percaya diri walaupun baru pertama kali bertanding,” sebut Ika.
Sementara, gelaran yang menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun kerja sama antarsiswi menjadi nilai positif yang muncul didalam olahraga sepak bola tersebut.
Hal itu pula yang membuat Kepala SD Negeri Cemara Dua, Eni Idayati mendukung penuh para siswinya berpartisipasi dalam turnamen MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024.
Tak tanggung-tanggung, ia mengirimkan 35 anak didiknya yang terbagi dalam tiga tim yakni 2 tim KU12 dan 1 tim KU10. Bahkan, sejak enam bulan sebelum kompetisi ini digelar, antuasisme para siswi sudah mulai terlihat.
“Sejak awal, saya melihat dampak positif dari sepak bola, selain untuk menyehatkan badan juga melatih karakter. Anak-anak dilatih untuk bekerja sama dalam satu tim, saling support, berjuang tanpa patah arang, disiplin, serta semangat untuk berkolaborasi dengan teman yang lain. Sehingga nilai-nilai karakter anak secara sadar atau tidak ditanamkan dalam permainan sepak bola,” terang Eni.
Untuk itu, Eni mengajak para kepala sekolah SD dan MI yang ada di Solo memberi dukungan bagi para siswinya agar mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, termasuk di bidang olahraga.
“Saya mengajak teman-teman kepala sekolah, guru dan orang tua di seluruh sekolah dasar di Soloraya, ayo kita dukung kita motivasi anak-anak untuk mengikuti turnamen-turnamen sepak bola putri. Ternyata dibalik kelembutan seorang perempuan ada ketangguhan dan kerja keras yang luar biasa,” ungkap Eni.
Sementara Tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge, Coach Asep Sunarya mengatakan, bibit bibit potensial di Solo mulai terlihat di hari ketiga penyelenggaraan kompetisi ini. Hal ini tak lepas dari dukungan pihak sekolah dan orangtua yang merupakan suntikan semangat bagi para siswi ketika berlaga di lapangan hijau.
Tingginya semangat inilah yang akan membuat bakat dan kemampuan para peserta menunjukkan kilaunya sepanjang pertandingan.
“Hingga hari ketiga penyelenggaraan, kami menemukan lebih dari 25 siswi yang memiliki kemampuan dan bakat yang mumpuni dibanding peserta lainnya.’
“Tentu ini tak lepas dari dukungan sekolah dan orangtua yang memberikan semangat tak henti, tidak hanya saat mereka berlatih tapi juga saat menyaksikan dari tribun penonton,” ucap pria yang memiliki sertifikasi kepelatihan dari KNVB Belanda tersebut.
Untuk itu, lanjut Coach Asep, ia berharap, saat gelaran MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024 pada Oktober mendatang, dukungan sekolah dan orang tua semakin besar sehingga akan bertambah banyak siswi yang berpartisipasi dalam pengembangan sepak bola putri di level akar rumput ini.
“Jadi bila ada sekolah yang belum bisa berpartisipasi dalam Series 1 Solo ini, jangan khawatir karena akan ada Series 2 yang digelar Oktober mendatang. Silahkan mendaftar, bentuk tim dan berlatih dengan sungguh-sungguh, karena waktunya pun masih cukup panjang. Sehingga, ketika nanti kompetisi digelar, para siswi bisa optimal menunjukkan kemampuannya di lapangan dan bakat-bakat yang terpendam akan terlihat,” sebutnya. (Bud)