INDONNESIANEWS (Solo)–Agus Irawan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota (Pemkot) Solo, pada Kamis (25/0624), mengajukan surat pengundurannya sebagai abdi negara ke Bagian Protokol Komunikasi dan Adminitrasi Pimpinan (Prokompim) Sekretaris daerah (Setda) Kota Solo.
Seperti diketahui, Agus datang ke Kompleks Balai Kota Solo sekira pukul 10.24 WIB, mengenakan kemeja putih lengan pendek. Diketahui, Adik kandung dari Aspri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Devid Agus Yunanto tersebut langsung menuju ke Bagian Prokompim yang berada di selatan Pendapi Gede Balai Kota Solo. Di kantor tersebut dia menemui staf atau pegawai di bagian penerimaan surat masuk.
Dari pantauan, Agus menyerahkan stofmap berisi surat pengunduran dirinya sebagai ASN Solo. “Iya, ini tadi saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai ASN Pemerintah Kota Solo,”jelasnya.
Diketahui langkahnya mengajukan surat pengunduran diri sudah melalui pertimbangan yang matang. Salah satunya sebagai wujud keseriusannya maju sebagai bakal Calon Bupati (Cabup) Boyolali.
“Tentu langkah saya ini sudah melalui pertimbangan yang matang ya. Ini sebagai bukti saya serius untuk maju di Pilkada Boyolali, dan untuk mengabdikan diri di kampung halaman saya, Boyolali,” ungkapnya.
Perihal kendaraan politik atau parpol yang akan mengusungnya di Pilkada Boyolali, Agus belum mau berbicara banyak. Dia hanya mengatakan persyaratan minimal 10 kursi parpol yang mengusungnya, terpenuhi.
”Insya Allah mas, untuk partai-partai pengusung saya persyaratan minimal 10 kursi insya Allah ada lah. Tunggu saja kejutannya,” ujar dia.
Sementara, untuk calon pendamping, Agus juga belum mau berbicara banyak. Menurut dia banyak hal yang mesti menjadi pertimbangan agar dapat menjadi pilihan terbaik masyarakat Boyolali. “Untuk pendamping kita masih pikirkan dan pertimbangankan untuk banyak hal,” urai Agus.
Terkait masa kerjanya sebagai ASN yang sudah lama dan akan ditinggalkan, dirinya menyatakan hal itu merupakan pilihannya. Ia mengaku ingin kembali dan mengabdikan diri untuk masyarakat Boyolali.
“Tentu karena keinginan besar saya mengabdikan diri, kembali ke tanah kelahiran saya. Saya ingin membangun kampung halaman saya menjadi lebih baik, dan juga untuk Boyolali sebuah perubahan,” pungkasnya. (Bud)