INDONNESIANEWS (Polanharjo, Klaten)–Pemerintah desa Ponggok, kecamatan Polanharjo, Klaten,Selasa (16-7-2024) malam menggelar ritual kirab “Merti Tirto”, Asyura 10 Muharram, di kawasan obyek wisata Umbul Si Gedhang, desa Ponggok.
Dalam kirab yang melibatkan seratusan peserta dari berbagai kalangan tersebut, turut di kirab 7 tumpeng, dan makanan yang dibagikan kepada peserta kirab serta warga diakhir kegiatan.
Sebelum tradisi kirab yang sudah digelar untuk ke 3 kali tersebut terlebih dahulu dilakukan pengambilan air dari 5 sumber mata air di desa Ponggok yakni Umbul Ponggok, Umbul
Besuki, Umbul Kajen, Umbul Kapilaler, Umbul Kajen dan Umbul Sigedhang, oleh Kades Ponggok, Junaidi dari desa Ponggok, diiringi peserta kirab Merti Tirta.
Kirab Merti Tirta sendiri, dimulai usai sholat isya. Dari desa Ponggok peserta berjalan kaki menuju umbul Sigedhang yang berjarak 400m. Setelah hampir 30 menit seratusan peserta pun tiba di lokasi acara, dengan membawa 7 tumpeng dan makanan tradisional. Sesampainya di kompleks Sigedhang pimpinan tradisi dengan pakaian adat Jawa menuju umbul mata air Sigedhang untuk melepas ikan koi. Setelah itu dilanjutkan dengan penanaman pohon beringin di halaman Umbul Sigedhang oleh Forkopindes dan undangan khusus.
Sementara itu 7 tumpeng diletakkan halaman bagian main dari Umbul Sigedhang. Acara kemudian dimulai dengan tahlil dan doa dipimpin seorang pemuka agama setempat, bersama warga dengan lesehan ditikar. Selesai peserta dan mereka yang hadir dipersilahkan untuk mengambil tumpeng atau makanan tradisional untuk dimakan.
Menurut kepala desa Ponggok Junaidi didamping Triyono, ketua Panitia Pelaksana upacara ritual “Merti Tirto” desa Ponggok tahun 2024, acara Merti Tirto ini merupakan salah satu bentuk upaya warga masyarakat bersama Pemerintah Desa Ponggok dalam merawat dan melestarikan sumber mata air yang ada di desa Ponggok. Dan kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Ponggok bersama warga masyarakat desa Ponggok dalam rangka mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan Rahmat Nya kepada warga masyarakat desa Ponggok berupa kondisi alam yang indah dan beberapa umbul yang menjadi kawasan obyek wisata.
” Event Merti Tirta ini akan kami jadikan event tahunan, untuk menarik wisatawan untuk berkunjung di desa Ponggok. Di desa Ponggok ada beberapa obyek wisata Umbul, juga ada beberapa taman rekreasi yang sudah dikenal masyarakat..” ungkap Triyono.
Adapun upacara ritual Merti Tirto sendiri berupa kirab budaya yang diwujudkan dengan menyatunya antara para pemimpin dengan warga masyarakat. Kemudian Kepala Desa Ponggok, Junaidi Mulyono sebagai pemimpin di desa Ponggok menebar dua ekor ikan di umbul Si Gedhang dan menanam pohon beringin di kawasan obyek wisata Umbul si Gedhang sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang telah diterima dan dinikmati oleh warga masyarakat desa Ponggok selama ini.
Acara Merti Tirta ini sebagai wujud rasa syukur kami kepada Tuhan yang telah memberi berkah kepada warga masyarakat desa Ponggok berupa lahan persawahan yang subur, umbul atau sumber mata air yang banyak sehingga dapat dikelola menjadi obyek wisata yang akhirnya dapat mensejahterakan warga masyarakat desa Ponggok.
Selain kirab budaya, dalam upacara ritual Merti Tirta malam ini juga diadakan pembacaan tahlil yang diikuti oleh kaum muslim warga masyarakat desa Ponggok dan juga disuguhkan tarian tradisional, Rantoyo Putri, oleh beberapa penari.
Sementara itu pelepasan ikan koi kata dia memiliki simbol bahwa kita juga harus melepas ekologi dan untuk wisata. Sedangkan penanaman pohon beringin memiliki makna agar kita harus selalu merawat alam. “Sebagai bentuk kita merawat alam kita juga harus ada penanaman pohon disitu. Kebetulan pohon beringin Ini sangat bagus untuk menyerap air,” paparnya. (Oe)