INDONNESIANEWS (Boyolali)–Selama 4 malam berturut-turut, mulai Jumat sampai Minggu (11-14/7-2024), Pemerintah desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali, menggelar acara bertajuk “Gema Sholawat dalam Rangka Sedekah Bumi, desa Pandeyan.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah Kyai dan Habib kondang, untuk memimpin jalannya sholawat dan pencerahan agama Islam melalui Tausiyahnya. Kegiatan itu dihadiri ratusan masyarakat desa Pandeyan dan luar desa Pandeyan.
Kegiatan hari pertama Jumat (11-7-2024), Gema Sholawat digelar di dukuh Garen, Pandeyan, Ngemplak, dipimpin Habib Alwi Bin Musthofa Al-Habsyi dan pentausiyah KH Nur Kholis, malam kedua Sholawat digelar di Aula Pemdes Pandeyan. Dalam kegiatan agama yang dihadiri ratusan masyarakat setempat Itu tampil memimpin Sholawat yakni Habib Reza Bin Muhdor Assegaf dan Pentausiyah KH Mahsan Muspida.
Malam ke 3, Gema Sholawat digelar di dukuh Welar, Pandeyan, dipimpin Habib Idrus bin Umar Assegaf dan dan KH Lukman Hakim, yang masing-masing sebagai pemimpin sholawat dan Doa Hotmail Qur’an, dan terakhir atau malam ke 4 Gema Sholawat digelar Minggu, di Balai Pandeyan, desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali. Sholawat dipimpin Habib Hafa bin Muhammad Syafii Alaydrus dan Pentausiyah Habib Abdurrahman Fahmi Assegaf.
Kepala desa Pandeyan, Dwi Purboyono, SH, MH, dalam sambutannya mengatakan dengan kegiatan Gema Sholawat yang digelar selama 4 malam berturut-turut dengan lokasi berbeda di desa Pandeyan, diharapkan bisa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Selain itu kata dia dengan sholawat diharapkan kita bisa selalu mengingat dan menambah kecintaan terhadap Nabi akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW. Semoga di Yaumil akhir nanti seluruh umat Islam dan khususnya yang hadir di Gema Sholawat bisa mendapatkan syafaatnya. “Semoga dengan selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad di akhirat kita bisa mendapatkan syafaatnya, sehingga terhindar dari apa neraka,”ujarnya.
Sementara itu jalannya sholawat yang dipimpin Habib Hafa bin Muhammad Syafii Alaydrus berjalan dengan penuh antusiasme masyarakat yang memenuhi jalan-jalan atau gang di dukuh Pandeyan. Mereka terlihat sangat bersemangat mengikuti selama jalannya sholawat, untuk memuji Nabi Agung Muhammad SAW, sebagai bentuk kecintaan dan kerinduan mereka pada pembawa agama Islam di muka bumi tersebut. (Oe)