INDONNESIANEWS (Semarang)– Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah mulai menjaring nama-nama untuk diajukan pada kontestasi Pilgub Jateng. Salah satu nama yang kencang untuk diusung adalah Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang saat ini masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.
Bahkan sudah ada sejumlah usulan yang masuk ke DPD Golkar Jateng, sosok Ahmad Luthfi disandingkan dengan sosok kader internal partai, salah satunya yang mengemuka adalah Wihaji yang saat ini menyandang posisi sebagai sebagai Ketua Harian Partai Golkar Jawa Tengah.
DPD Golkar Jateng sendiri mendorong wacana duet Ahmad Luthfi – Wihaji sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur ini. Karena dinilai pasangan yang tepat dan saling melengkapi.
Golkar tentu tidak bisa berjalan sendiri dan akan memantau respon dari masyarakat serta menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, menilai duet Ahmad Luthfi – Wihaji sebagai inisiatif yang bagus. Kedua sosok ini memiliki pengalaman di bidang masing-masing sehingga cocok untuk dipasangkan.
”Baik Pak Kapolda maupun Pak Wihaji sama-sama sangat pantas untuk dipasangkan sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. Punya pengalaman yang saling melengkapi. Tinggal bagaimana komunikasi dan koordinasi ke depan nantinya,” ungkap Panggah Susanto.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Jawa Tengah, M Iqbal Wibisono juga menilai wacana pasangan Ahmad Luthfi – Wihaji itu sangat bagus untuk menjadi alternatif disodorkan kepada masyarakat pada Pilgub Jateng Nopember mendatang. Apalagi keduanya memiliki pengalaman di pemerintahan dengan latar belakang kiprah masing-masing.
“Pak Ahmad Luthfi banyak malang melintang di sektor Kamtibmas dan penegakan hukum, sementara Pak Wihaji sudah berpengalaman di birokrasi dan pemerintahan daerah karena pernah menjadi Bupati. Jadi ini pasangan yang bagus,” ungkap Iqbal ketika dihubungi.
Dikatakan Iqbal, Ahmad Luthfi menjabat Kapolda Jateng sejak tahun 2020 dan merupakan sosok yang cukup populer di Jawa Tengah sehingga bisa menjadi modal dalam meraih dukungan politik masyarakat. Ia juga dinilai sukses mewujudkan kondusivitas keamanan dan ketertiban di Provinsi Jateng selama menjabat sebagai Kapolda.
“Sementara itu, Pak Wihaji pernah mengurus birokrasi pemerintahan karena pernah sebagai Bupati Batang periode 2017-2022. Ia sosok putra Jateng yang juga memiliki pengalaman politik yang mumpuni,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik yang juga Dekan FISIP Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Dr Agus Riyanto, SIP, MSi mengatakan wacana duet ini menarik dan jika bisa terealisasikan akan punya kekuatan tersendiri. “Pasangan ini bisa menjadi salah satu pasangan kandidat yang patut diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub Jateng,” ujarnya.
Ditambahkannya, kedua orang ini bisa saling melengkapi. Selain sebagai bupati, Wihaji juga mantan Wasekjen GP Ansor, dengan demikian memiliki modal politik dan modal sosial kuat di masyarakat khususnya Jawa Tengah.
“Melalui pengalamannya di bidang birokrasi pemerintahan dan juga organisasi politik serta organisasi keagamaan, Wihaji bisa melengkapi Luthfi yang lebih berpengalaman dalam penegakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih pekerjaan rumah Jateng saat ini masih sangat kompleks terutama masalah kemiskinan,” kata Agus.
Belum lagi, lanjut Agus, pembangunan infrastruktur jalan dan banjir rob membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengandalkan popularitas saja tetapi visioner, memahami akar masalah serta karakter masyarakat. Kebijakan pemerintahan daerah yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai problem kemasyakaratan di Provinsi Jateng hanya akan efektif dan berhasil jika didukung kondusivitas wilayahnya.
Di sisi lain, Panggah Susanto menambahkan, Partai Golkar Jawa Tengah harus memiliki peran di Jateng setelah meraih kenaikan suara signifikan pada Pemilu 2024. Golkar menambah kursi keterwakilan di DPRD Provinsi dari 12 menjadi 17 kursi. Kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada partai harus diwujudkan dalam peran-peran untuk menjadikan Jawa Tengah lebih baik.
Baik Panggah maupun Iqbal Wibisono menyampaikan bahwa saat ini Partai Golkar sedang menjaring sejumlah nama untuk ditimang dalam percaturan Pilgub Jateng. Parai Golkar terbuka menjalin komunikasi dengan semua partai politik maupun elemen masyarakat di Jateng.
“Selain dari internal yang kita siapkan, kami juga membuka penjaringan dengan nama-nama dari partai lain maupun tokoh masyarakat. Ada Pak Luthfi (Kapolda), Pak Bambang Pacul (PDIP), Pak Hendi dan lainnya termasuk dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju,” tutur Iqbal. (Bud)