oleh

Mengenal Lisa Halim, EAM Solia Hotels, Yang Sukses Meniti Karir Akibat “Kecelakaan Mengenakkan”

INDONNESIANEWS (Solo)–Pernah menyaksikan film Power Rangers? Salah satu pemainnya adalah Naomi Scott pemeran Ranger Pink. Bersama timnya Ia memberantas semua kejahatan.

Mungkin terlalu berlebihan menyamankan pemeran utama film pahlawan Amerika Serikat yang booming di era tahun 1993-1995 tak terkecuali di Indonesia, dengan sosok “wanita hebat” ini. Tapi setidaknya Ia juga bisa dijuluki sebagai “Wonder Women”, yang menjadi pahlawan bagi keluarga dan memulai karir dari bawah hingga hampir mencapai puncak saat ini. Ah masa iya, biar ga terkesan lebay, yuk lebih dekat dengan sang sosok Power Pink, Lisa Halim. Berikut liputannya.

Sosok wanita asli Solo kelahiran 3 Desember 1976 ini, tentunya tidak asing bagi kalangan hotel di Solo. Sebab Lisa begitu panggilan akrabnya, yang saat ini menjabat sebagai Executive Assistant Manager, di Solia Hotels, sudah belasan tahun berkecimpung di dunia bisnis penginapan ini.

Namun begitu tentu tidak ujug-ujug Lisa ada di tampuk tersebut. Ada proses panjang karir pekerjaan yang dilakoni mulai dari bawah hingga di posisinya yang cukup “keren” saat ini.

Menurut wanita murah senyum ini, sebenarnya tidak ada cita-cita untuk bekerja di hotel, sehingga bagi dia karir di jalani saat ini sebagai sebuah “kecelakaan yang mengenakkan”

Mengawali kisahnya, setelah lulus SMA tahun 1995, Lisa melanjutkan
kuliah di Akademi Pariwisata jurusan Administrasi Perkantoran di Solo. Alasannya simple ibu 2 anak itu mengaku lebih suka bekerja di kantoran untuk mengerjakan administrasi.

Setelah 3 tahun menimba ilmu, hingga di wisuda wanita penyuka seni tari tradisional Jawa ini, diterima bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan SPA, yang ada di Puri Gading, Solo Baru, Sukoharjo, di tahun 2008.

Dimana SPA tempatnya bekerja, menjalin kerjasama dengan 7 Hotel. Sebagai marketing SPA, meskipun waktu itu tidak memiliki basic (dasar) marketing, namun karena keadaan, memaksanya untuk menjadi marketing, dan otomatis sering mendatangi hotel untuk mengecek trapis-trapisnya dan menjaga hubungan baik dengan hotel.

Dari hotel-hotel tersebut tambah pemilik zodiak Sagitarius ini, Ia mulai ditawari untuk bergabung sebagai sales hotel. “Mungkin lama-lama tertarik, melihat marketing hotel diantar naik mobil dan ngga kepanasan, akhirnya tertarik,” tuturnya tertawa.

Dari hotel yang menawarinya itu, kata Lisa lagi, di tahun 2010, akhirnya memilih bergabung di Grand soba hotel Solo Baru. “Itu hotel satu-satunya 2010 hanya ada Grand Soba hotel bintang 2 di Solo Baru,” katanya.

Di tempat itu anak nomor 2 dari 3 bersaudara Ini, bekerja di bagian salea Executive, selama 2,5 tahun. Hebatnya pengetahuan tentang marketing Iq dilakukan secara otodidak. “Ngga ada yang ngajarin tentang hotel, tentang sales, jadi saya belajar otodidak di sana,” paparnya.

Dari tempat itu ujar wanita penyuka warna biru ini, di pertengahan 2012, memutuskan mencari tantangan baru ke hotel yang lebih besar yakini Hotel Sahid Saja, masih dengan posisi sama.

Dari hotel bintang 5 itu itu, Lisa mulai bekerja secara tim. Namun meskipun sudah bekerja di hotel besar, untuk meningkatkan karir sehingga Ia kembali resign setelah 2,5 tahun. Ia pindah ke PT LIH, group Hotel Lor In. Namun kembali dengan alasan tertentu Ia hanya bertahan 3 bulan dan pindah ke hotel Sala View hotel, Purwosari Solo, tahun 2015.

Di Sala Vie kata pemilik tinggi 163 cm ini, Ia mulai belajar Managerial dan posisinya sudah naik sebagai Asisten SMM atau Sales Marketing Manager. Dan dis tempat itu ia baru belajar memiliki sebuah tim. “Saya baru belajar sebagai leader di situ kurang lebih sekitar 1 tahun,” kayanya. Belum juga puas tahun 2016, lagi-lagi Ia memutuskan out dan bergabung di Amarelo Adiwangsa hotel.

Di Amarelo hotel, Lisa menjabat sebagai Leader Sales Marketing Manager. Di tempat itu ia hanya kuat bertahan 3,5 tahun hingga dengan pertengahan 2019, dan kembali resign untuk mencari tantangan baru di Azana hotel, yang menawarkan posisi bagus sebagai DOSM Corporate dan relathion untuk owner-owner. “Saat itu Azana memiliki 45-50 unit hotel saya dipercaya sebagai DOSM (Dirextoee of Sales Marketing-red) hotel dan kerjanya mutar seluruh Indonesia,”ujar Lisa.

Namun posisi tersebut tidak mengikatnya lama dan hanya 1 tahun bertahan. Di bulan Maret 2020 ia bergabung dengan Solia Hotel, yang masih group dengan Amarelo Adiwangsa, masih sebagai DOSM dan di tahun 2022 Lisa di percaya sebagai operasional.di.Solia Yosodipuro. “Karena dulu Solia Zigna dan Yoso belum bergabung GMnya sendiri-sendiri, tahun 2022 gabung menjadi Solia Hotel dengan 1 GM pak Gusti Mukhlis dan saya sebagai assisten beliau atau EAM cluster juga tapi saya bertanggung jawab full operasional di Solia Yoso,” tutur Lisa.

Lisa sendiri mensyukuri jabatan yang ada saat ini dan apakah masih terobsesi jabatan yang lebih tinggi lagi. ‘Saya dulu tidsk mengenal yang namanya obsesi, semua mengalir begitu saja dan saya terima kasih di percaya oleh pimpinan saya,” paparnya. (Oe)