INDONNESIANEWS (Klaten)–Pemerintah desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, membagikan sebanyak 25 Bantuan Langsung Tumai (BLT) kepada warganya yang berkategori tidak mampu, di kantor desa setempat, Rabu (28-2-2024).
Dengan adanya BLT diharapkan bisa mengurangi beban rakyat kecil, ditengah tingginya harga kebutuhan pokok (sembako).
BLT bulan Januari-Februari 2024 sebesar 600ribu tersebut, diserahkan secara simbolis BLT oleh Kepala desa Boto, Sri Rejeki, disaksikan Forkopimdes, kepada sejumlah perwakilan warga.
Untuk bisa mendapatkan BLT, warga harus membawa surat undangan dari desa, KTP dan Kartu keluarga (KK). Syarat itu kemudian si serahkan kepada petugas yang berwenang membagikan BLT.
Menurut Kades Boto, Sri Rejeki, untuk tahun 2024 jumlah warga tidak mampu yang mendapatkan BLT sebanyak 25 orang. Jumlah itu kata dia lebih sedikit dibandingkan penerima BLT di tahun sebelumnya, sebanyak 50 orang.
“Sempat malah akan dihaluskan terapi saya minta tetap dibagikan meskipun dari verifikasi ulang oleh pemerintah pusat jumlahnya berkurang,” ujarnya.
BLT itu tambah Sri Rejeki baru dibagikan karena memang baru keluar di bulan Februari. Nilainya masing-masing bulan 300ribu, jadi setiap penerima mendapat 600ribu.
Ia berharap warga penerima uang BLT bisa bijak memanfaatkan bantuan untuk keperluan hidup sehari-hari keluarga. “Sekarangkan semua naik khususnya beras jadi bisa untuk beli beras,”tuturnya.
Sementara itu sejumlah warga penerima BLT mengaku senang dengan adanya bantuan pemerintah tersebut. Seperti disampaikan ibu Warsi (62), uang BLT akan di pakai untuk makan sehari-hari. “Untuk nempur (makan) keluarga, beli beras,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Ibu Setyowati (66). “Walah mas harga-harga naik semua, ya pasti uangnya (BLT) untuk makan keluarga,” katanya. (Oe)
Komentar