INDONNESIANEWS (Solo)–Kreativitas dan inovasi dalam pertunjukan seni bukan berarti merusak pakem atau kaidah seni, tapi justru memperindah dan bahkan menjadikannya adaptif terhadap perkembangan zaman. Seperti halnya yang dilakukan komunitas seni ‘Langen Beksan Kinasih (LBK) Erawati’. Dengan mengkreasikan Sendratari Rama Shinta yang dipadukan dengan seni tari Buto Gedruk. Kreasi seni ini kali pertama di-launching atau dipertunjukkan dihadapan publik dalam sebuah acara di Ramada Suites Solo, pada 30 September 2023 lalu.
Dalam perkembangannya ternyata kreasi Sendratari Rama Shinta tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pecinta seni. Terbukti, pada malam pergantian tahun 2023, Sendratari Rama Shinta ini kembali ditampilkan dalam acara bertajuk “Rama Shinta Dance 2024 & Jazz Performance”, bertempat di Bharata Ballroom-Ramada Suites Solo, pada 31 Desember 2023.
Sehingga ketika ada pertunjukan Sendratari Rama Shinta yang dipadukan dengan tarian Buto Gedruk pada waktu yang bersamaan, berarti pihak penyelenggara ‘mengadaptasi’ dari pertunjukan yang pernah di-launching jauh hari sebelumnya.
Laura Erawati, Owner LBK Erawati (tengah beakang) bersama penari utama Sendratari Rama Shinta saat dilaunchinp pada 30 September 2023 di Ramada Suites Solo.
“Selama ini sudah banyak yang mengetahui pentas Sendratari Rama Shinta secara pakem. Namun ini saya membuat Sendratari Rama Shinta secara ringkas atau diambil sekuel yang penting-penting saja. Dan karena saya berkecimpung di kesenian Buto Gedruk dan Topeng Ireng, maka saya masukkan Buto Gedruk ini dalam pasukannya Rahwana kebetulan karakternya juga Buto. Jadi Rahwana tetap memakai kostum sesuai pakemnya, hanya saja yang saya rubah pasukan Rahwana berupa Buto Gedruk dengan tarian khas rampaknya,” cerita Laura Erawati, Owner LBK Erawati.
Lebih jauh dijelaskan Laura, iringan musik yang menyertai sendratari tersebut juga dibuat kontemporer atau menggunakan lagu yang sedang viral saat ini di media sosial. Konsep ini tak lain untuk menyesuaikan dengan selera ada muda atau kaum milenial sekarang. Selain itu, untuk mengedukasi anak muda, agar generasi sekarang bisa mengerti esensi dari cerita Rama Shinta.
Terkait keberadaan LBK Erawati, Laura menjelaskan bahwa pada awalnya komunitas ini bergenre pada kesenian Reog. Seperti kesenian Topeng Ireng, Bantengan Mliwis, Dadakmerak dan Buto Gedruk. Namun kedepannya di LBK Erawati bakal menjadikan komunitasnya tak skeptis membatasi hanya anak-anak sanggar saja yang bisa berkarya di LBK Erawati. Lebih dari itu, LBK Erawati bakal memfasilitasi untuk siapa saja yang mau berkarya. Terbukti sudah ada beberapa unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergabung, seperti UKM Unisri, UKM USB, dimana mereka mempunyai kemampuan untuk menari.
“Pada Sendratari Rama Shinta yang dikreasikan LBK Erawati ini semua dipadatkan durasinya menjadi sekitar 45 menit. Setelah dilaunching dalam acara ‘Cundamani Dinner’ pada 30 September 2023 dan ditampilkan kembali pada penghujung tahun 2023 di Ramada Suites Solo. Maka mulai tahun ini kita sedang mempersiapkan kreasi baru yaitu Bandung Bondowoso dengan tetap memasukkan tarian Buto Gedruk. Kreasi ini dalam waktu dekat kemungkinan akan segera kita launching,” terang Laura yang berkomitmen terus memberikan ide-ide kreasi seni kepada masyarakat sekitar dan bisa disukai anak muda.
Sementara itu, ketika Sendratari Rama Shinta ini kembali dipentaskan dalam acara “Rama Shinta Dance 2024 & Jazz Performance”, bertempat di Bharata Ballroom-Ramada Suites Solo, pada 31 Desember 2023, ada beberapa ‘gimick’ yang dimunculkan. Yaitu terbakarnya Alengka yang ditandai dengan terbakarnya rambut Rahwana. Adegan inilah yang dipastikan berbeda dengan sendratari lainnya. Karena selalu memasukkan kreasi baru dan ide-ide baru yang diharapkan bisa diterima oleh anak-anak muda zaman sekarang. Sehingga mereka tak hanya mengikuti tren budaya asing tapi bisa mencintai budaya dalam negeri yang sudah dimodifikasi sedikit tapi tidak keluar dari cerita aslinya.
“Sendratari Rama Shinta yang kita pentaskan di malam pergantian tahun di Ramada Suites Solo ini menjadi pertunjukan utama. Karena ketika kami launching pada 30 September 2023 banyak sekali tamu yang tertarik dengan sendratari ini. Yang membuat penonton excited yaitu ketika pasukan dari Rahwana yang kita visualisasikan dalam sendratari Rama Sinta ini melibatkan 23 penari. Apalagi dengan kerincing dan hentakan-hentakan yang shocking sehingga mencuri perhatian penonton,” ungkap Laura.
Perform gedrug dibantu oleh komunitas Firnas dan kawan kawan Surakarta Shinta (titis mustika), Rahwana (gaori Adwitara), Rama (dipha Indrajit satria) Dayang-dayang (Elmi, Dina, Nai, Seren, Ais) Gedrug (Arka, Agung, Satria, Dimas Archelino). Hanoman. Pasukan Hanoman (Alpard, Shasa, Alip) (*/Oe)