INDONNESIANEWS (Klaten)–“Apa bila saya terpilih sebagai anggota DPRD Klaten, biaya pendidikan anak berkebutuhan khusus (disabilitas) Gratis”, itulah cita-cita besar Siti Marjanah, S.Pd.i (58 tahun).
Siapakah wanita berhati mulia itu? Ia merupakan Caleg DPRD Klaten Partai PAN Dapil 4 nomor urut 6, meliputi Kecamatan Ceper, Juwiring, Delanggu dan Wonosari.
Sehari-hari ibu 3 anak ini adalah Ketua Yayasan sekaligus Kepala sekolah Bina Karya Mutiara Klaten SLB Bina Karya Mutiara Klaten, yang beralamat di Juwiring Pasar Rt 1 Rw 02 Juwiring, Klaten.
Menurut ibu Siti Marjanah, Yayasan tersebut didirikan bersama almarhum suaminya tahun 2015-3016 atau 8 tahun silam. Ia mengaku sengaja mendirikan SLB tersebut tidak lepas karena memiliki seorang anak yang mengalami down sindrom, dan keprihatinan melihat anak yang mengalami kondisi sama di Juwiring cukup tinggi.
“Saya ingin anak-anak itu bisa dipandang sebelah mata karena tidak sekolah oleh orang lain dan setidaknya bisa mandiri, mengurus kebutuhan sendiri,” ujarnya.
Tentu saja Yayasan yang didirikan tidak tiba-tiba besar. Bahkan wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, meskipun tidak tamat karena keburu menikah ini mengaku sebelumnya merupakan tenaga Guru SLB di Boyolali selama 10 tahun dari 2005 sebelum memutuskan mendirikan Yayasan sendiri di kampung halamannya.
Berangkat dari tujuan mulia tersebut dari 0 sampai akhirnya sekolah khusus bagi penyandang anak berkebutuhan khusus mulai TK-SMA tersebut cukup dikenal dan memiliki siswa cukup banyak. “Saat ini murid kami 60 orang. Bahkan tahun lalu terpaksa tidak menerima siswa karena keterbatasan guru pengajar. Ada Guru yang mundur karena diterima sebagai guru PPPK,” tuturnya.
Selain sebagai Kepala sekolah Siti Marjanah juga aktif di organisasi Aisiyah, Juwiring Klaten. Karena keaktifannya itu juga ia kemudian diminta Ketua PAC Muhammadiyah Juwiring untuk mencalonkan diri sebagai Caleg PAN.
Terkait pencalegan sendiri Siti Marjanah mengaku selain untuk memenuhi quota keterwakilan perempuan, juga untuk kesetaraan gender dibidang pendidikan.
Tentang pencalegannya Siti mengaku tidak memiliki tim khusus sebagai mana caleg lain yang memiliki tim sukses. “Saya cuma dibantu anak saya, saya door to door menjelaskan tujuan saya saat sore hari. Cukup sederhana,” paparnya.
Tidak mau berkhayal terpilih meskipun apabila Alloh SWT berkehendak dan diberi amanah sebagai anggota DPRD tentu ia memiliki keinginan mulia yakni menggratiskan biaya sekolah anak-anak di SLB yang dikelola
Sebab apa, tambah Siti Marjanah sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya ditempat itu berasal dari orang tidak mampu. “Bahkan setiap bulan yang bayar tidak sampai setengah dari siswa,” ujarnya lagi
Pihaknya sendiri tidak pernah memaksa orang tua siswa untuk membayar dan memaklumi. “Untuk memenuhi gaji guru yang jumlahnya 10 kata dia, Alhamdulillah tidak masalah ada saja sumber kami peroleh,” tuturnya.
Pada bagian lain soal visinya sebagai Caleg PAN yakni bersama PAN menjadi wakil rakyat yang profesional, jujur kreatif, dan inovatif, meningkatkan kesejahteraan khusus untuk wanita. (Oe)