INDONNESIANEWS (Solo)–Mengisi masa rehat pasca Penilaian Sumatif Tengah Semester (PSTS) Gasal siswa siswi kelas 5 SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta mengikuti rangkaian kegiatan P5 yang dimulai dari hari Senin -Jumat (25-29-09).
Mengambil tajuk ‘Aku Patut Dihargai’ sejumlah 115 siswa diajak mengenal diri agar mereka tumbuh menjadi anak yang mampu menghargai diri sendiri. Sesuai dengan program pemerintah dalam dunia pendidikan dengan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Hari pertama para siswa diajak mengenal dirinya sebagai hamba Tuhan yang istimewa. Salah satu guru, Sri Lestari, S.Pd memantapkan pemahaman kepada siswa, bahwa semua anak istimewa.
Karena Tuhan menciptkan semua manusia dalam kesempurnaan. Kegiatan disambung dengan aneka games seru tentang konsep diri positif.
Di hari kedua, mereka mengikuti kegiatan motivasi diri untuk selalu bersyukur. Mengusung tema “Aku Hamba yang Bersyukur”. Sutarmi, S.PdI yang membimbing kegiatan mengajak siswa untuk mensyukuri karunia Tuhan atas dirinya. Salah satu wujud syukur adalah dengan selalu menghargai dan memuliakan orang lain.
Kegiatan out bond di Kampoeng Karet, Ngargoyososo, Karangpandan pada hari ketiga menjadi rangkaian berikutnya yang memantapkan penguatan P5 siswa kelas 5 tersebut.
Konsep Diri Positif yang dikemas dalam aneka games menjadi sarana untuk memahamkan siswa. Mereka belajar melalui games untuk memuliakan orang lain dengan cara mendengarkan orang lain, menjaga perkataan baik, berhati-hati dalam bersikap, dan sebagainya.
Salah satu games bernama “Johari Window” dipimpin oleh Muslikah, S.Pd terlihat seru. Siswa diajak menilai diri sendiri dan menilai orang lain secara positif.
Kegiatan P5 di tahap ini diakhiri dengan Syiar Kebaikan. Siswa diajarkan bahwa kebaikan akan lebih mudah dilakukan bersama-sama. Maka para siswa diajak menggapai kebaikan bersama dengan membuat poster seruan kebaikan.
“Semua ini bertujuan, selain agar siswa mengenal dan percaya diri, di sini siswa diajarkan untuk menghargai orang lain. Ini adalah salah satu upaya pencegahan bully di sekolah. Jika anak sudah mampu menghargai diri sendiri maka dia akan mudah menghargai orang lain. Sehingga tidak akan terjadi bullying.” Ungkap Wahyudi, S.Si. S.Pd sebagai koordinator guru kelas 5.(*/Oe)
Komentar