INDONNESIANEWS (Boyolali)–Sebanyak 265 warga kurang mampu di Desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, mendapat Bantuan Pangan, berupa beras Bulog, dari Badan Pangan Nasional, Senin (25-9-2023) pagi.
Bantuan tersebut diberikan Pemerintah Pusat, untuk mengurangi beban ekonomi keluarga miskin ditengah melonjaknya harga beras dipasaran.
Sejak pukul 07.30 WIB warga dari berbagai dukuh di desa Pandeyan, mulai berdatangan di Balai desa setempat, untuk mengambil beras bantuan.
Untuk bisa mendapatkan beras Bulog seberat 10 kilogram untuk setiap penerima, warga harus membawa surat undangan, KTP dan KK. Berkas itu selanjutnya diserahkan kepada petugas.
Sebelum dimulainya pembagian terlebih dahulu warga penerima Bantuan Pangan, mendengarkan pengarahan dari Kepala Desa Pandeyan, Dwi Purboyono SH, MH.
Dwi Purboyono, berharap warga betul-betul memanfaatkan bantuan beras untuk kebutuhan sehari-hari, yakni makan keluarga.
Sebab bantuan tersebut memang untuk mengurangi dampak kekeringan akibat musim kemarau yang menyebabkan banyak tanaman padi di sejumlah daerah penghasil atau lumbung padi puso (gagal panen). “Tanaman padi tidak terairi akibat waduk atau bendungan yang kering atau debit air menyusut hingga tidak bisa mengaliri daerah-daerah persawahan milik petani,”ujarnya.
Ditambahkan dampak dari gagal panen padi tersebut, menyebabkan harga beras di pasaran melambung. Bahkan beras kualitas biasa yang biasanya di jual 10ribu/kg nail menjadi 13ribu-14ribu/kg.
Dwi Purboyonopun mewanti wanti penerima Bantuan Pangan dari BPN untuk tidak menyalahgunakan beras, seperti memberikan kepada orang lain dan menjual beras bantuan. “Dengan alasan apapun jangan sampai dijual,”tegasnya.
Setelah pengarahan, petugas melalui pengeras suara memanggil satu persatu warga penerima bantuan. Dengan membawa syarat wargapun menuju petugas yang bertugas menangani Bantuan Pangan BPN.
Setelah syarat dinyatakan lengkap, warga menerima 1 paket beras seberat 10kg yang diserahkan Kades Dwi Purboyono SH, MH.
Wajah gembira terpancar dari warga penerima bantuan beras. Menurut warga seyogyanya Pemerintah hadir untuk meringankan beban warga kurang mampu, disaat harga kebutuhan salah satu jenis sembako tersebut meroket tinggi dipasaran.
Alhamdulillah, senang dapat bantuan. Nanti untuk dimakan bersama keluarga. Terimakasih kepada pemerintah yang sudah kasih bantuan, peduli wong cilik,” ujar ibu Jikem warga dukuh Welar Pandeyan.
Hal serupa disampaikan Agus. Ia datang untuk mengambil beras atas nama istrinya yang tidak bisa hadir karena harus masuk kerja. ” Ini ngambil beras. Sebenarnya yang dapat istri tapi ga bisa datang masuk kerja,” tuturnya.
Beras bantuan tersebut tambah Agus akan dipakai untuk kebutuhan makan keluarga sehari-hari. (Oe)