INDONNESIANEWS (Jakarta)–Kementerian Perhubungan menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang dan lalu lintas pergerakan angkutan laut.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Minggu (26/3) lalu.
Langkah antisipasi yang dilakukan di antaranya yaitu: pertama, menyiapkan armada kapal penumpang di berbagai pelabuhan. Di Pelabuhan Tanjung Priok misalnya, telah disiapkan 15 kapal penumpang dengan total kapasitas 16.767 orang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kapal laut yang terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Kemudian yang kedua, melakukan uji petik (inspeksi keselamatan) pada kapal-kapal yang telah disiapkan, untuk memastikan kapal yang beroperasi dalam keadaan laik laut. Uji petik telah dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Samarinda, Surabaya, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Batam, Banyuwangi, Pelabuhan Palembang, serta Pelabuhan Belawan.
Selanjutnya yang ketiga, menyiapkan fasiltias Command Center, salah satunya di Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas ini akan menjadi pusat pengendalian operasi container dan non-container (multipurpose), termasuk pelayanan kapal. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya keramaian karena adanya pembatasan angkutan logistik menjelang hari Lebaran dapat diketahui lebih awal sehingga dapat dilakukan antisipasi sebelum benar-benar terjadi.
“Kami juga terus berupaya mengurai kepadatan di pelabuhan saat lebaran, salah satunya dengan mengkaji kemungkinan penggunaan Pelabuhan Bojanegara dan Pelabuhan Bandar Jaya untuk memperkuat Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan,” ujar Adita.
Lebih lanjut, Adita mengatakan, Kemenhub tengah berkoordinasi dengan Pelindo dan stakeholder terkait untuk mengupayakan fasilitas mudik gratis bagi pekerja dan buruh di lingkungan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak, dengan menggunakan bus atau kereta api. Diharapkan upaya ini dapat mengurangi jumlah pemudik pengguna sepeda motor yang potensi kecelakaannya sangat tinggi. (*/Oe)
Komentar