oleh

Serunya Lomba Kambing Peranakan Etawa dan Lounching BEC di Desa Pandeyan Ngemplak Boyolali

INDONNESIANEWS (Boyolali)–Seratusan ekor kambing Etawa, milik peternak di berbagai wilayah di Boyolali Jawa Tengah mengikuti lomba kambing Etawa atau Pesta Patok Kambing Etawa Ras Kaligesing, di desa Pandeyan Boyolali Jawa Tengah, Minggu (19-3-2023).

Lomba yang baru pertama di gelar di Kabupaten Boyolali tersebut sekaligus menandai Lounching BEC (Boyolali Etawa Comunity) Boyolali Etawa Breeder Comunity.

Sejak pagi peserta lomba kambing jenis Etawa tiba di lokasi kegiatan yang ada di dusun Garen Pandeyan Ngemplak Boyolali.

Mereka datang bukan dengan sepeda motor tetapi mobil. Sebab peserta lomba selain datang bersama rombongan dari tempat jauh juga membawa sejumlah kambing Etawa yang akan di ikutkan dalam lomba.

Berbeda saat membawa kambing jenis biasa (Jawa) yang bisa di masukkan begitu saja ke dalam mobil, untuk kambing Etawa di bawa secara khusus dengan kotak kayu ukuran besar. Dan untuk membawa kambing Etawa ke lokasi di butuhkan sedikitnya 4 orang yang mengangkat kotak dari berbagai sisi.

Sementara itu beberapa peserta lomba mengaku tertarik memelihara kambing Etawa karena bentuk dan ukuran kambing yang sangat berbeda di banding dengan kambing jenis Jawa.

Seperti di sampaikan Purwanto, warga Sambi Boyolali, secara fisik kambing Etawa lebih gagah sebab ukurannya yang memang lebih besar meskipun secara harga lebih mahal. Dengan alasan tersebut ia kemudian membeli 3 ekor kambing Etawa 2 indukan dan 1 ekor anakan seharga 10 juta. “Untuk indukan sengaja saya pilih yang lagi hamil”, ujarnya.

Sementara untuk perawatan kambing Etawa kata dia juga tidak susah. Sehari-hari ia memberi makan kambing Etawa dengan rumput dan ampas serta daun nangka.

Setelah 7 bulan beternak kambing Etawa kini kambing Etawa miliknya sudah 6 ekor. Sementara untuk lomba menurut Purwanto ini merupakan pengalaman pertamanya. Karena itu meskipun tidak menang ia berharap bisa belajar dari peternak lain yang sudah pernah mengikuti lomba kambing Etawa, ” Saya cari pengalaman dulu dari peserta yang sudah biasa ikut lomba. Semoga ke depan bisa lebih baik apabila ikut kejuaraan lagi”, ujarnya.

Ia sendiri berharap suatu saat nanti kambing Etawa miliknya bisa menang lomba sebab dengan cara tersebut bisa menaikkan harga jual kambing.

Sementara itu peserta lomba lain Sriyono, warga Ampel Boyolali mengaku sudah 17 tahun menjadi peternak kambing Etawa. Berawal dari tahun 2006 membeli 10 ekor kambing Etawa. Kambing tersebut kemudian di pelihara dan dijual kepada yang berminat.

Dengan pemeliharaan yang baik kambingnya berkembang biak. Melihat ia sukses banyak warga yang tertarik dan membeli kambing peliharaanya, “Sudah tak terhitung Kambing Etawa yang terjual”, ujarnya.

Sementara untuk lomba ia mengaku sudah sering mengikuti. Di antara Kambing Etawa yang pernah juara, kambing Etawa miliknya yang saat ini telah berusia 4 tahun. Dimana saat masih berusia 4 bulan pernah juara di kejuaraan kambing Etawa. Kambing yang saat di beli seharga 16juta tersebut kini sudah di tawar 35juta “Ini ada teman saya nawar kalau mau dengan harga segitu saya lepas”, ujarnya.

Di tambahkan tingginya harga kambing Etawa yang di tawarkan karena memang ukurannya saat ini sudah cukup besar dan kondisinya sehat

Dalam lomba kambing Etawa saat ini Sriyono mengaku hanya mengikutsertakan 2 ejor kambing usia 5 bulan.(Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *