INDONNESIANEWS (Boyolali)–Camat Ngemplak Boyolali Ari Wahyu Prabowo menanggapi warga korban angin puting beliung di Desa Donohudan Ngemplak Boyolali, yang sudah hampir 2 minggu sejak peristiwa namun sampai saat ini belum juga mendapat bantuan sembako dari Pemdes setempat.
Menurut Ari Wahyu Prabowo di dalam anggaran desa APBDes sebenarnya ada anggaran tidak terduga yang dapat digunakan untuk menangani bencana, “Seperti yang dilakukan oleh Pemdes Pandeyan, “, ujarnya.
Di Desa Pandeyan sendiri Pemdesnya memang bergerak cepat, dimana setelah peristiwa angin puting beliung Rabu (15-2-2023) sehari kemudian Pemdes telah membagikan sembako kepada 40 Warganya yang terdampak angin puting beliung. Dimana anggaran untuk membeli sembako di ambil dari anggaran tidak terduga di APBDes.
Ditambahkan dalam upaya cepat penanganan musibah angin puting beliung pada hari itu PMI dan BPBD Kabupaten Boyolali melakukan assessment lapangan awal. Hasilnya 26 korban mendapat bantuan paket sembako dari BPBD Boyolali.
“Dari jumlah bantuan tersebut 2 diserahkan langsung ke warga terdampak dan 24 paket di serahkan lewat desa. Terkait dengan distribusi sudah diserahkan desa dan menjadi tanggung jawab kades untuk mengkoordinasikan”, ujarnya.
Sementara itu kata Ati Wahyu Prabowo untuk warga di Dusun Menjing Donohudan yang rumahnya rusak berat atas nama Agus Sukoco mendapat bantuan dari PMI berupa terpal, sembako dan uang tunai.
Selain dari PMI Agus yang cucunya bernama Yasmin (12) mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan plafon rumah yang runtuh sehingga di rawat di rumah sakit, juga mendapat bantuan dari BPBD Boyolali dan DPKP (Disperin) berupa material dan juga uang, “Saat ini sudah mulai pembangunan”, paparnya.
Pada bagian lain menurut Ari terkait adanya penambahan jumlah korban berdasarkan pendataan lanjutan yang di lakukan Pemdes Donohudan, terhadap rumah rusak selain yang sudah di assessment sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan tertulis dari Kepala Desa. (Oe)
Komentar