INDONNESIANEWS (Boyolali)–Pemerintah Desa Donohudan Ngemplak Boyolali, merealase jumlah rumah rusak terbaru di wilayah Desa Donohudan yang rusak akibat terjangan angin puting beliung, Rabu (15-2-2023) siang.
Bila dalam keterangan yang di keluarkan Rabu sore jumlah rumah yang rusak parah atau ringan sebanyak 26 rumah/tempat ibadah. Jumlah itu pada data terbaru yang di keluarkan Pemdes Donohudan Kamis pagi bertambah menjadi 70 rumah.
Menurut Kepala Desa Donohudan Rohmadi, dari data terbaru jumlah rumah yang rusak ada sebanyak 70 rumah termasuk 1 tempat ibadah (masjid). Rumah rusak tersebar di Dukuh menjing RT 02 dan RT 03 RW 08 serta Dukuh Jebol RT 03 RW 07.
Di tambahkan dari rumah dan tempat ibadah yang rusak di dominasi kerusakan pada bagian atap, atau genting berhamburan pecah akibat tersapu ingin puting beliung, “Kerusakan sebagian besar di dominasi kerusakan atap (genting)”, ujarnya.
Di tambahkan untuk jumlah kerugian pihaknya belum bisa memastikan nilainya, meskipun ditaksir bisa mencapai jutaan melihat jumlah rumah dan tempat ibadah yang rusak.
Camat Ngemplak Boyolali Ari Wahyu Pranowo bersama Sekcam Muhsinin di dampingi Kades Donohudan Rohmadi tampak berada di lokasi musibah untuk melihat kondisi rumah warga dan tempat ibadah yang mengalami kerusakan.
Sementara itu pasca musibah puting beliung tersebut petugas gabungan dari Kecamatan Ngemplak Polsek, BPBD Boyolali dan masyarakat setempat bergotong royong membersihkan reruntuhan dinding, genting dan lainnya.
Sementara itu menurut seorang warga Patminj (60) warga Dukuh Menjing RT 02 RW 08, kejadian Rabu siang, saat tiba-tiba muncul angin puting beliung, yang berputar kencang di sekitar Dukuh Menjing, ” Angin puting beliung menerjang tidak sampai 5 menit, dan menyapu atap rumah”, ujarnya.
Akibat kejadian itu seorang cucunya bernama Yasmin (6) mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan genting dan harus di larikan ke RS Karima Utama Sukoharjo.
Hal serupa di sampaikan bapak Tri, warga 03 RW 08 Menjing. Angin puting beliung muncul saat cuaca sekitar di liputi mendung. Saat itulah muncul angin kencang yang menerjang rumah warga sekitar. Akibat kejadian itu banyak genting rumah warga yang tersapu angin dan adapula dinding pembatas rumah yang runtuh. (Oe)
Komentar