Pelaksana Proyek Rel Ganda Solo-Semarang Penuhi Permintaan Warga Giriroto Boyolali Agar Tidak Terdampak Banjir

oleh

INDONNESIANEWS (Boyolali)–Proyek Pembangunan rel ganda Solo-Semarang yang melalui Desa Giriroto Ngemplak Boyolali, menuai protes warga setempat.

Pasalnya setelah ada proyek tersebut sejumlah rumah warga yang berada di sisi barat rel yakni Dusun Klelesan Giriroto terdampak banjir yang berasal dari saluran pembuangan air yang di arahkan ke pemukiman warga.

Untuk menjembatani apa yang menjadi keluhan warga tersebut pemerintah desa Giriroto Kamis (19-1-2023) kemarin menggelar pertemuan antara masyarakat terdampak proyek rel ganda dengan pihak PT KAI dan Pelaksana Proyek.

Hadir dalam.pertemuan yang di.gelar di Balai Desa Giriroto yakni Kepala Desa Purwanto dan, Perwakilan pejabat dari Kecamatan Ngemplak dan perwakilan warga Dusun Klelesan.

Sementara dari pihak PT KAI diwakili Satker kegiatan pembangunan rel ganda Solo-Semarang Eko dan Adi, dan beberapa perwakilan kontraktor pelaksana.

Acara di mulai dengan sambutan-sambutan. Dalam sambutannya Kades Giriroto berharap baik Satker pembangunan proyek real ganda dan pelaksana proyek bisa mengakomodir apa yang menjadi permasalahan warga yakni terkena banjir sebagai dampak pembangunan real ganda. “Agar warga bisa tidur nyenyak dan tidak khawatir banjir”, ujarnya.

Purwanto sendiri sebelumnya telah melihat biang keladi terjadinya banjir rumah warga, yakni berasal dari sebuah saluran pembuangan air bawah rel kereta yang berada di antara dusun Kelelesan dan Desa Selokaton Karanganyar.

Dimana pelaksana proyek rel ganda membuat saluran air di sisi timur rel dari 2 arah utara dan timur di Desa Selokan dengan 1 titik saluran pembuangan melalui sebuah pipa baja dengan panjang sekira 7-8 meter yang di alirkan ke saluran irigasi yang melewati dusun Kelelesan.

Akibatnya saat musim hujan dengan curah tinggi seperti saat ini air hujan yang tidak tertampung akhirnya membludak dan menggenangi rumah dan sejumlah ruas jalan warga khususnya yang berada di Dusun Klelesan RT 2 RW 7.

Sementara itu dari Satker kegiatan pembangunan rel ganda Eko, mengatakan terkait pembangunan saluran sebenarnya pembangunan di desain oleh manajemen konstruksi yang mana air itu nanti tidak akan melimpah ke perumahan warga tetapi karena memang belum di jelaskan sehingga warga belum mengetaui air akan di salurakan kemana.

Menurut Eko, nanti air limpaan baik dari arah timbur dan barat akan masuk box atau tandon untuk kemudian di alirkan menuju sungai besar (Sungai kalioso) sehingga tidak akan ada lagi banjir di rumah warga saat musim hujan, “Air itu nanti dari sisi timur dan barat lari ke box 300 yang di bangun, jadi air itu nanti kami alirkan dengan metode tertentu langsung masuk ke sungai yang besar”, ujarnya.

Sementara itu dari perwakilan warga setelah mendapat penjelasan dan mendapat jaminan bahwa nanti setelah selesainya proyek tidak akan terjadi banjir, namun untuk mengatasi kondisi saat ini saat agar air dari sisi timur yang datang dari utara agar di salurkan ke sungai yang ada di utara dan air yang datang dari selatan di alirkan ke sungai yang ada di selatan sehingga banjir bisa tertangani.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut berakhir dan Satker kegiatan rel ganda dan pelaksana proyek berjanji akan memenuhi semua apa yang menjadi permintaan warga agar dampak negatif dari pembangunan real ganda tidak merugikan warga. (Oe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.