INDONNESIANEWS (Solo)–Pekan Olah Raga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni-NU) menjadi simbol dari kebangkitan Bangsa Indonesia. Pasalnya, sebuah bangsa yang besar merupakan bangsa yang dapat mengekspresikan melalui olah raga.
“Masalah dasar, seperti kesejahteraan sudah diselesaikan. Nah, tinggal bagaimana mengekspresikannya. Yakni dengan cara ini (Porseni-NU),” terang Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU, Zannuba Ariffah Chafsoh kepada wartawan, Minggu (15/1).
Menurutnya, pendapatan Bangsa Indonesia telah berada di urutan 16 besar sedunia. Berbagai permasalahan seperti kelaparan dan pendidikan sudah diselesaikan dengan baik. Sehingga, masyarakat butuh wadah untuk aktualisasi diri dan menunjukan kepada dunia.
“Dahulu, pendapatan Bangsa Indonesia sekitar 100 miliar dolar dan sekarang meningkat mencapai 1,3 triliun dolar. Jadi secara pendapatan Indonesia sudah masuk kategori negara dengan ekonomi besar atau nomor 16 sedunia. Biasanya masyarakatnya ingin punya sarana untuk aktulisasi diri dan olahraga menjadi satu ajang sarana itu,” jelas perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid tersebut.
Disinggung mengenai perkembangan olah raga di organisasi NU, Yenny mengaku, bahwa dirinya telah memiliki bibit-bibit potensial khususnya di bidang panjat tebing. Namun, hingga saat ini belum terwadahi di internal organisasinya.
“Ke depan, akan kita wadahi. Atlet-atlet saya kelas dunia menang kejuaraan dunia memecahkan dunia dan banyak anak-anak NU. Jadi sebetulnya sudah ada bibit-bibit itu. Tapi di pesatren belum dilombakan karena belum dikenal akan pelan-pelan ke sana. Tapi nanti akan ada partisipasi panjat tebing salah satunya dalam pembukaan,” kata Yenny yang juga menjabat sebagai Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia itu
Putri kedua mantan Presiden Abdurahman Wahid itu juga mengatakan, melalui ajang Porseni NU diharapkan mampu membentuk karakter santri yang mampu membangun Bangsa Indonesia.
“Harapan kami tentunya, bisa menemukan bibit-bibit baru di bidang olah raga yang nantinya bisa menjadi awal kebanhkitan olahraga di organisasi NU setelah adanya liga santri,” ucapnya. (Bud)