INDONNESIANEWS (Solo)–Kebijakan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menambah bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi bagi rumah yang terdampak akibat gempa di Cianjur mendapat dukungan dari Ketum Pimpinan Pusat (PP) Senkom Mitra Polri H Katno Hadi, SE, MM.
Dukungan atas penambahan dana bantuan bagi rumah warga yang rusak dari Presiden tersebut dikemukakan Katno Hadi saat dihubungi, Jumat (9/12).
Owner berbagai perusahaan garmen, semen, peternak ayam, resto, kuliner hingga mountain cottage itu mengapresiasi kebijakan cepat Presiden Jokowi yang menambah dana bantuan renovasi rumah terdampak gempa Cianjur.
“Saya mendukung dan mengapresiasi Presiden Jokowi terkait cepatnya turun dana bantuan perbaikan untuk warga yang rumah rusak berat semula sebesar Rp 50 juta ditambah menjadi Rp 60 juta. Rumah rusak sedang yang sebelumnya Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta dan rumah rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta,” terang Ketum Senkom Mitra Polri tersebut.
Seperti yang dilansir melalui youtube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi menyerahkan dana bantuan perbaikan rumah kurang lebih bagi 8.100 warga yang terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).
Pemerintah juga memutuskan menambah besaran dana bantuan untuk renovasi rumah terdampak gempa Cianjur.
Dana bantuan perbaikan untuk rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta ditambah menjadi Rp 60 juta. Rumah rusak sedang yang sebelumnya Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta dan rumah rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta.
“Tadi malam saya hitung-hitung lagi. Tadi pagi saya juga sudah menyampaikan ke Menkeu, ada uang atau tidak. Ternyata ada sedikit. Sehingga saya putuskan, yang Rp 50 juta akan menjadi Rp 60 juta. Yang Rp 25 akan menjadi Rp 30 juta, yang Rp 10 akan menjadi Rp 15 juta,” terang Jokowi saat memberikan bantuan dana perbaikan rumah terdampak gempa.
Adapun dana bantuan yang diberikan dalam bentuk tabungan melalui buku rekening tersebut hanya bisa diambil secara bertahap. Untuk tahap pertama, warga hanya diperbolehkan mengambil sebesar 40 persen dari total dana yang diberikan.
“Uang yang sudah diberikan agar seratus persen dipakai untuk perbaikan rumah yang kita miliki. Setuju Sehingga pengambilannya bertahap. Yang pertama berapa pak, 40 persen diambil. Berarti kalau Rp 60 juta diambil dulu Rp 24 juta. Atau kecil-kecil juga gak apa-apa, Rp 5 juta dulu ambil belikan bahan, Rp 5 juta lagi belikan bahan,” jelasnya.
Jokowi menjelaskan, tahapan pencairan dana bantuan ini bertujuan agar masyarakat benar-benar memanfaatkan dana bantuan untuk perbaikan rumah. “Kemudian dari uang yang ada, silakan bapak ibu ambil tetapi memang tahapan demi tahapan. Pengalaman kita di provinsi yang lain, diberikan semua diambil semua, tidak jadi barang tidak jadi rumah. Ada yang justru jadi sepeda motor,” terang Jokowi.
Agar dana bantuan digunakan tepat sasaran, Jokowi akan terus mengikuti perkembangan pembangunan kembali rumah-rumah warga yang terdampak gempa di Cianjur. Selain itu, orang pertama di Indonesia itu juga meminta agar rumah warga dibangun dengan standar konstruksi rumah tahan gempa mengingat Indonesia dikelilingi oleh jalur cincin api.
“Rumahnya pun juga hati-hati. Konstruksinya mengikuti apa yang sudah digariskan oleh Kementerian PU yaitu rumah yang tahan gempa,” papar Jokowi.
Ditambahkan Presiden, proses pembangunan rumah warga juga akan dibantu oleh TNI dan Polri, serta BNPB.(Bud)