INDONNESIANEWS (Sukoharjo)—Calon Kepala Desa tidak membatasi warga negara Indonesia dari semua latar belakang mulai pekerjaan, suku, status social dan agama, untuk bias mendaftar dan terpilih.
Seperti halnya anggota TNI di Sukoharjo bernama Serma Didik Haryanto (53). Ia menjadi salah satu dari 3 calon kepala desa di Desa Ngemplak Kertasura Sukoharjo. Dalam pengundian nomor urut pilkades di Balai desa setempat pria 4 anak ini mendapatkan nomor urut 3.
Saaat di temui di rumahnya di Dusun Jiwan Ngemplak, anggota TNI aktif ini sedang berkumpul besama pendukungnya. Tidak ada pembicaraan serius terkait pencalonnya sebagai calon kades bahkan terkesan hanya ngobrol biasa sembari menikmati kudapan dan minuman yang di siapkan sang istri dan anak-anaknya.
Berikut Visi Misi dari Didik Haryanto. Untuk visi sdi antaranya yakni saat ada lowongan pekerjaan sebagai perangkat desa Ngemplak tidak akan mengangkat anak kandung sebagai perangkat desa dan membuka lowongan untuk semua warga yang memenuhi syarat Semenara untuk misi ada sebanyak 5 poin, diantaranya pertama memberdayakan potensi yang ada di wilayah desa Ngemplak. Meliputi pemberdayaan sumber daya alam, asset desa, tanah kas desa dan pemberdayaan ekonomi rakyat dengan menghidupkan koperasi rakyat dan bumdes.
Point ke 2 Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintah desa. Meliputi pemdes yang transparan yang adil cepat tepat dan benar dan mengedepankan musyawarah dalam segala kegiatran perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa dan pertanggung jawaban desa secara jujur dan dapat di pertanggung jawavbkan. Point 3, mempermudah dan memfasilitasi pelayanan administasi dalam segala bidang.
4. mengawal dan memepertanggung jawabkan dalam pembangunan infra struktur dan 5. menciptakan kondisi masyarakat yang aman rertib rukun dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama dan adat istiadat yang ada.
Menurut Didik Haryanto Akan ada banyak terobosan apabila ia nanti terpilih seagai Kades Ngemplakdiantaranya terkait saluran irigasi sawah yang selama 15 tahun atau lebih sampai saat ini belum tersselesaikan, “Kami akan buat terobosan dan bikin perdes yang di tandatangi bupati dan camat. Dimana apabila ada kerusakan saluran irigasi maka tanggung jawab akan di bebankan ke punya garapan (proyek)”, ujarnya.
Progam lainnya yakni akan mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan baik, sebab tambah Didik Desa Ngemplak memiliki aset berupa beberapa ruko tetapi tidak semua rt tahu hasil sewa ruko berapa nilainya dan di pakai untuk apa. Harusnya Pemdes Ngemplak transparan sehingga tidak muncul kecurigaan-kecurigaan. Karena itu ia kembali berjanji apabila terpilih akan membenahi pengelolaa Bumdes dan hasilnya di kembalikan untuk kepentingan warga Desa Ngemplak.
Yang akan dibenahi juga yakni data penerima bantuan, sebab kadang ada data lansia yang hilang sehingga nanti bias di berikan bantuan melalui Bumdes. Terobosan lain yakni akan ada pos bagi warga yang meninggal dunia, sehingga keluarga yang di tinggalkan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya.
Selain itu program lainnya yakni akan membentuk wadah-wadah semacam simpan pinjam ditingkat rt yang akan menangani agar ibu-ibu tidak terlilit hutng illegal ((Bank Plecit0 sebab dari informasi yang terjebak hutang sehingga membuaat kondisi ekonomi keluarganya semakin terpuruk.
Dengan program-program andaln tersebut Didik Haryanto berharap bias menjaring warga untuk memiliknya sebagai Kepala Desa. Namun begitu sebagai aparat TNI Aktif seperti sala bunyi salah satu point ikrer deklarasi damai Pilkades maka ia siap menerima apapun hasilnya, dan siap mendamaikan dan membuat tentram masyarakat terutama pendukung pasca pencobloasan 8 Desember .(Oe)
Komentar