INDONNESIANEWS (Klaten)–Fasilitas baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Klaten kian tertata apik, khususnya fasilitas ramah anak. Tak heran dengan komitmen dan fasilitas yang ramah anak yang ada itu,
Kementerian Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memilih Dispersip Klaten sebagai percontohan nasional pengelolaan program Pusat Informasi Sahabat Anak atau PISA.
Di timur gedung baca ada taman bermain. Tempat prosotan sampai ayunan sangat nyaman untuk balita bermain ditambah area tempat duduk yang familier dengan rumput hijau menghampar.
Tidak hanya itu. Ruang baca berkarpet merah tertata rapi di antara meja kursi sofa memanjang bak di rumah sendiri. Anak – anak yang berkunjung ke perpustakaan daerah di Jalan Lombok Nomor 2 Kanjengan Klaten juga bisa menikmati mainan jungkat-jungkit berbentuk ikan. Termasuk puluhan alat peraga edukasi yang lengkap, menambah pilihan bermain bakal mengasyikan di sela-sela membaca buku.
Langit-langit ruang baca pun dihias. Bintang dan kupu – kupu terbuat dari kertas bergelantungan seperti terbang saat diterpa angin pendingin ruangan.
Suasana jadi terasa lebih nyaman ketika pengunjung melihat-lihat arsitektur pintu dan jendela di setiap sudut ruang yang cukup besar, tak ubahnya bangunan kraton tempo dulu.
Tak heran, tata ruang perpustakaan yang asri dan nyaman membuat perpustakaan milik Pemkab Klaten ini tak pernah sepi dikunjungi masyarakat dan pelajar, biar pun sampai malam datang.
Kalau rasa lapar datang, pengunjung tak perlu kuatir sebab lapak- lapak kuliner siap memanjakan lidah. Persis di depan perpustakaan daerah berjajar rapi kedai-kedai kuliner. Dari minuman rempah yang menyehatkan, siomay, mie rebus, nasi goreng, soto, kopi ala barista sampai angkringan super murah untuk mereka yang berkantong cekak, siap mengusir rasa lapar.
“Perpustakaan Klaten buka sampai jam 19.00 malam setiap Senin sampai Jumat. Khusus hari Sabtu petugas kami stand by sampai 12.00 WIB. Koleksi buku kami lengkap dan suasananya nyaman.
Perpustakaan Klaten paling banyak para pelajar. Sering mereka belajar kelompok di sini, karena kami juga menfasilitasi wifi. Masjid tempat ibadah juga ada” kata Syahruna Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Klaten saat dihubungi (Kamis, 17/11/22).
Syahruna menambahkan kalau perpustakaan yang dipimpinnya menjadi percontohan nasional sebagai Pusat Informasi Sahabat Anak atau PISA. Bahkan program itu telah mendapat perhatian Kementerian PPPA dan Perpusnas.
“Kemarin kami diundang untuk menjadi pembicara di seminar nasional bersama Kementerian PPPA dan Perpusnas. Insyallah penilaiannya baik dan Perpustakaan Klaten menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan program PISA. Kami hanya kurang ruang audio visual untuk pemutaran film” pungkasnya.
Perpustakaan daerah yang dikelola Dispersip Klaten punya beberapa terobosan untuk meningkatkan literasi baca masyarakat. Ada program Jambu carlin yakni Pinjam Buku Secara On Line dan Bejanaku yakni layanan Bus Jemput Anak Sekolah Baca Buku.
Untuk mempermudah akses baca masyarakat, Dispersip Klaten telah menempuh digitalisasi koleksi bukunya sehingga mudah diakses lewat android. (*/Oe)
Komentar