INDONNESIANEWS (Klaten)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar forum group discussion (FGD) geoherritage Bayat, Selasa (1/11/2022). Kegiatan yang digelar di Pendapa Ageng Kabupaten Klaten tersebut membahas rencana tindak lanjut pemanfaatan kawasan geoherritage Bayat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan Pemkab Klaten memberikan perhatian khusus terhadap kawasan geoherritage Bayat. Selain memiliki potensi wisata, kawasan tersebut juga merupakan bentang alam Kabupaten Klaten yang harus dijaga kelestariannya.
“Sebagai pemangku kebijakan, kami memiliki tanggungjawab terhadap kelestarian dan keberlangsungan dari kawasan geoherritage Bayat. Jangan sampai anak-cucu kita hanya mengenal geoherritage Bayat dari buku. Karena itu, saya mengajak semua stakeholder, akademisi, pemilik lahan, untuk ikut serta mendukung pengembangan dan pelestarian geoherritage Bayat,” paparnya.
Bayat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten yang memiliki potensi luar biasa, di antaranya adanya geoherritage dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa berumur 98 juta tahun.
Sedikitnya terdapat 12 titik geoherritage yang tersebar di Bayat dan 1 titik di Wedi. Dengan dimilikinya keragaman dan keunikan geologi tersebut, menurut Sri Mulyani menjadi dasar penetapan kawasan geologi heritage Bayat sebagai salah satu geopark nasional.
“Keberadaan kawasan ini sebagai geopark nasional, tentu akan bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Selain itu, adanya geopark ini juga akan menunjang kawasan pariwisata di Bayat dan sekitarnya. Saya berharap agar titik heritage ini dapat dilindungi dan dijaga sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan legislatif mendukung penuh penetapan geoherritage Bayat sebagai geopark. Menurutnya geoherritage Bayat merupakan warisan yang harus dijaga bersama. Hal ini dikarenakan selain sebagai situs geologi, kawasan ini juga berpotensi menjadi pusat perekonomian baru di Klaten.
“Kawasan ini merupakan sebuah warisan yang harus kita jaga bersama dan jangan sampai punah jangan sampai itu terjadi pada wawasan geologi yang ada di Bayat. Selian itu, dengan kawasan ini, kita bisa membuat kawasan wisata terpadu sehingga dapat menjadi pusat perekonomian baru,” katanya. (Oe)
Komentar